Dark/Light Mode

KPU Rilis Laporan Dana Kampanye Peserta Pilpres 2024

Ada Yang Tidak Percaya Ada Juga Yang Percaya

Minggu, 10 Maret 2024 07:25 WIB
Direktur Riset Poltracking Arya Budi. (Foto: Poltracking)
Direktur Riset Poltracking Arya Budi. (Foto: Poltracking)

RM.id  Rakyat Merdeka - Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (7/3/2024). Hasilnya, ada yang percaya, ada juga yang tidak.

Berdasarkandata KPU, pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi paslon dengan penge­luaran dana kampanye terbesar, yakni Rp 506 miliar. Disusul pasangan Prabowo-Gibran yang menghabiskan biaya Rp 207 mil­iar. Kemudian, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar Rp 49 miliar.

Direktur Riset Poltracking Arya Budi menyatakan, LPPDK yang dirilis KPU tidak meng­gambarkan pengeluaran riil setiap paslon. Sebab, saat masa kampanye banyak tim-tim kecil, baik yang lahir secara swa­daya maupun terorganisir, juga melakukan penerimaan dan pen­geluaran.

“Tanpa uang, politik tidak akan bekerja. Jadi, kalau ada pertanyaan, apakah (LPPDK) sudah merefleksikan kegiatan (pemenangan) di lapangan? Itu belum merefleksikan,” ujar Arya di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Baca juga : Solo Jadi Rebutan Trah Orang-orang Hebat Nih

Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Pasangan AMIN Iwan Tarigan mengatakan, lapo­ran spending dana kampanye jagoannya didasarkan pada data yang benar.

Dia menegaskan, biaya kam­panye sebesar Rp 49 miliar merupakan angka yang tercatat secara resmi oleh tim peme­nangan.

Menurut Iwan, bila ada spend­ing yang tidak masuk dalam laporan, hal itu merupakan pen­geluaran yang dilakukan oleh para pendukung AMIN, yang dilakukan secara swadaya.

“Wajar kalau tim 01 itu paling sedikit. Itu bisa dilihat dari jumlah balihonya (yang lebih sedikit) dibanding paslon lain. Pengeluaran yang di KPU itu yang tercatat dan ada kuitansinya. Namun, karena 01 itu dasarnya adalah partisipasi publik, mer­eka (pendukung AMIN) ada yang bergerak secara swadaya,” ujarnya.

Baca juga : Seharusnya Motivasi Umat,Bukan Mengusik Toleransi

Netizen ikut bersuara terkait LPPDK peserta Pilpres ini. Akun @BosPurwa menilai, lap­oran keuangan paslon nomor urut 02 selama kampanye dirasa terlalu kecil. Pasalnya, banyak isu lain yang seharusnya ikut masuk dalam hitungan keuangan.

“(Mungkin) 207 M ditambah 492 T Bansos ditambah 11 T BLT ditambah (perpanjangan) Kades 8 tahun, serta Pj kepala daerah dan lain sebagainya,” ujarnya.

Senada, akun @shouvia juga menilai, dana kampanye terbesar seharusnya jatuh pada palson 02. “Masa iye? Gue kira paslon 02 yang tertinggi. Wkwk,” ki­caunya.

Sementara, kekecewaan dita­mpakkan akun @dhemitha_01. Menurutnya, paslon nomor urut 03 sebagai pihak yang paling jor-joran harusnya bisa menang, bukan sebaliknya berada di po­sisi terakhir.

Baca juga : Harga Pangan Stabil, Stok Aman Terkendali

“Dana Kampanye 01 ialah 49 M. Paslon 02 adalah 207 M dan palson 03 adalah 506 M. Tapi, kok hasilnya nyesek banget,” ucapnya.

Akun @Belok_dong menilai, hasil laporan dana kampanye berbanding lurus dengan sikap partai politik dalam menanggapi kekalahan, mulai dari wacana angket hingga PHPU.

“Bagaimana PDIP tidak pan­ik dan uring-uringan. Lebih dari setengah triliun dana yang dikucurkan hanya meraih 16 persen suara,” tulisnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 10 Maret 2024 dengan judul KPU Rilis Laporan Dana Kampanye Peserta Pilpres 2024, Ada Yang Tidak Percaya Ada Juga Yang Percaya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.