Dark/Light Mode

DPR Soroti Surat Edaran Menag Nomor 1 Tahun 2024

Seharusnya Motivasi Umat,Bukan Mengusik Toleransi

Minggu, 10 Maret 2024 07:10 WIB
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti Surat Edaran Menteri Agama (Menag) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M. Kebijakan itu mengatur ketentuan penggunaan pengeras suara saat melaksanakan ibadah Bulan Ramadan.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, harusnya Surat Edaran Menag ini lebih kepada upaya memotivasi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci Ramadan ini. Bukan sebaliknya, malah mengusik toleransi yang sudah berjalan baik selama ini.

“Menjelang Ramadan ini, mestinya Menag memotivasi dan membesarkan hati umat Islam agar menyemarakkan Ramadan, sehingga kualitas iman dan amal semakin meningkat. Tapi mengapa justru fokus pada pengeras suara?” heran Jazuli, Sabtu (9/3/2024).

Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, toleransi umat Islam dengan umat-umat lain dalam menjalankan ibadah, khususnya di Bulan Ramaan ini sudah berjalan dengan baik sejak dulu dan sama sekali tidak ada masalah. Tapi kebijakan yang diambil malah seakan-akan ada potensi intoleransi ketika umat Islam melaksanakan kegiatan-kegiatan menyemarakkan Ramadan.

“Jadi, Menag jangan salah paham tentang toleransi bangsa ini,” tegasnya.

Baca juga : Harga Pangan Stabil, Stok Aman Terkendali

Jazuli mengingatkan, semarak Ramadan dengan berbagai aktivitas tarawih, tadarus Al Quran, pengajian, merupakan bagian dari semangat beribadah dan syiar komitmen beragama yang baik untuk pembangunan bangsa. Hal ini pun sudah berlangsung lama, bukan hanya saat Yaqut Cholil Qoumas jadi Menag.

“Semarak syiar melalui pengeras suara di bulan suci ini bukan masalah toleransi. Waktunya pun bukan waktu orang istirahat. Takmir masjid dan umat Islam juga pasti punya kontrol sosial yang baik agar syiar itu diterima dengan baik dan tidak mengganggu orang,” tegasnya.

Anggota Fraksi PKS ini menga­takan, syiar beragama justru bagus dan sejalan ­dengan sila pertama Pancasila. Toh, Indo­nesia bukan negara demo­krasi liberal, tetapi negara demo­krasi yang ber-Tuhan se­suai pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Jadi, yang tidak boleh itu mengganggu ketertiban umum dan membuat kerusuhan,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Yaqut mengeluarkan Surat Edaran ­Menag Nomor 1 Tahun 2024 ­tentang Panduan Penye­lenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi: Dalam surat edaran itu, 9 poin imbauan terkait pelaksanaan Ramadan.

Baca juga : Putusan PTUN Bisa Jadi Preseden Buruk

Salah satunya, Umat Islam dianjurkan mengisi dan me­ningkatkan syiar pada Bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Adapun edaran pengeras suara ini terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini, antaran lain mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan dan paling besar 100 desibel (Db).

Khusus terkait syiar Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan pengeras suara dalam.

Sementara, untuk takbir Idul Fitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai ­dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Terpisah, Menag Yaqut mengimbau umat tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.

Baca juga : Trotoar Diserobot PKL Dan Jadi Lapak Parkiran

Pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

“Umat Islam diimbau tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 H/2024 M,” imbau Menag.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga berpesan agar umat Islam dalam syiar Ramadan tetap memedomani Surat Edaran Menag Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai ­dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.