Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pengamat Saranin Cagub Kaltim Rudy Masud Fokus Pada Program Nyata
Selasa, 29 Oktober 2024 18:12 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pengamat kebijakan publik, Iradat Ismail, menegaskan bahwa Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2024 harus mengedepankan program yang jelas dan realistis, bukan sekadar retorika politik.
"Ini sangat penting untuk memastikan program yang dijanjikan benar-benar dapat diwujudkan dan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing," pesan Iradat dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Dalam konteks ini, Iradat menyoroti pernyataan Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, yang menyatakan keinginannya untuk memperbaiki akses jalan antara Bontang dan Samarinda.
Menurut Iradat, Rudy harus memahami pembagian kewenangan dalam pembangunan jalan, karena jalan memiliki status yang berbeda-beda. Ada jalan kabupaten, provinsi, dan nasional.
Baca juga : Anindya: Kadin Fokus pada Pemberdayaan Daerah dan Masuknya Investasi
Untuk jalan Samarinda-Bontang, statusnya adalah jalan nasional, sehingga kewenangan perbaikannya berada pada Pemerintah Pusat, bukan Pemerintah Daerah.
"Sebagai Calon Gubernur, penting bagi Rudi untuk menyadari batasan kewenangannya dan fokus pada program yang dapat ia kontrol langsung," ujar Iradat.
Dia juga menekankan, program pembangunan yang telah berjalan di Kalimantan Timur, khususnya peningkatan kualitas jalan provinsi di bawah kepemimpinan Isran Noor, bisa dijadikan acuan bagi calon lainnya.
Selama masa kepemimpinan Isran Noor, Iradat mencatat bahwa kelayakan jalan provinsi di Kalimantan Timur mengalami peningkatan signifikan, dari 55 persen pada awal periode kepemimpinannya menjadi 85 persen.
Baca juga : Pengamat Optimis Prabowo Mampu Wujudkan Swasembada dan Kedaulatan Pangan
Capaian ini menunjukkan bahwa program pembangunan yang terencana dengan baik dan berada dalam lingkup kewenangan daerah dapat membawa dampak positif nyata bagi masyarakat.
Iradat mengingatkan, program yang tepat sasaran dan sesuai kewenangan bukan hanya akan lebih mudah direalisasikan, tetapi juga akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Daerah.
Karena itu, dia berharap agar kandidat dalam Pilkada 2024 dapat mengedepankan program-program yang konkret dan benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.
"Pilihan program yang tepat dan berada dalam jangkauan kewenangan akan menjadi kunci bagi kandidat untuk meraih kepercayaan pemilih," ingat Iradat.
Baca juga : Saran Aviliani: Kabinet Prabowo Fokus Ke Pangan, Energi Dan Kelas Menengah
Terlebih, koalisi yang mengusung Rudy Mas'ud pada Pilgub Kaltim adalah 12 partai politik (parpol), di antaranya Partai Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Garuda, Buruh, Partai Keadilan Nusantara dan PBB.
"Nah, setahu saya anggota DPR Dapil Kalimantan Timur dari partai pengusung Rudy Mas'ud tidak ada di Komisi V. Padahal di Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan inilah yang bertugas menekan Pemerintah pusat untuk perbaikan jalan nasional," jelas Iradat.
Hal berbeda terjadi saat Isran Noor masih menjabat sebagai Gubernur Kaltim. Saat itu Isran Noor sangat terbantu dalam upaya peningkatan kemantapan jalan nasional yang ada di Kalimantan Timur dengan adanya anggota DPR RI dari Dapil Kaltim di Komisi V.
"Bila perwakilan dari koalisi Rudy Mas'ud tidak ada di Komisi V tentu sulit bagi mereka untuk memperjuangkan perbaikan jalan nasional ini," pungkas Iradat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya