Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Satu Lagi, Cakada Meninggal Karena Terpapar Covid-19

Jumat, 2 Oktober 2020 07:00 WIB
Ilustrasi. Jenazah Covid-19. (Foto : Antara/Rahmad)
Ilustrasi. Jenazah Covid-19. (Foto : Antara/Rahmad)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar duka kembali datang dari dunia pemilihan kepala daerah (pilkada). Calon kepala daerah (cakada) Wali Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Adi Darma meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Adi meninggal dunia kemarin pukul 11.40 WITA. Wali Kota Bontang periode 2011-2016 itu meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Taman Husada Bontang. “Iya. Meninggal jam 11.40 WITA Kamis (1/10),” kata Direktur RSUD Bontang, I Gusti Made Suardika, kemarin.

Kuasa Hukum keluarga Adi Darma, Risnal, mengatakan, Adi meninggal setelah dirawat di rumah sakit selama lima hari. Kondisinya sempat membaik, sebelum akhirnya memburuk dan meninggal dunia.

Baca juga : Corona Mengganas, 2.030 Pekerja Migas Terpapar...

“Benar. Bapak meninggal dunia tadi (kemarin -red) pukul 11.40 WITA setelah dirawat selama lima hari sejak 25 September lalu. Menurut tim dokter, kondisi almarhum sempat membaik. Tidak lama kondisinya kembali memburuk dan meninggal siang tadi,” ujarnya, kemarin.

Risnal tidak mengetahui di mana dan kapan Adi terpapar Covid-19. Yang jelas, tim gugus tugas setempat sedang melakukan tracing.

Sedangkan Ketua KPUD Bontang, Erwin ST mengatakan, atas meninggalnya Adi Darma, pihaknya kini menunggu sikap kedua partai pengusungnya, PKB dan PDIP.

Baca juga : Satu WNI Jamaah Tabligh Meninggal di Chennai

Menurutnya, ada dua skema yang bisa ditempuh partai pengusung. Pertama, mengajukan nama cakada baru untuk menggantikan Adi Darma.

Kedua, mengubah komposisi paslon dengan menggeser posisi calon wakil wali kota Basri Rase jadi cawalkot dan mengajukan calon wakil wali kota baru.

“Bisa saja berubah posisi. Tapi yang memutuskan tetap partai. Tentunya ada perubahan dokumen. Meski tak ganti posisi, otomatis tetap berubah,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.