Dark/Light Mode

Sembilan Orang Meninggal Dunia

Corona Mengganas, 2.030 Pekerja Migas Terpapar...

Kamis, 1 Oktober 2020 05:30 WIB
Sembilan Orang Meninggal Dunia Corona Mengganas, 2.030 Pekerja Migas Terpapar...

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap 2.030 pekerja hulu migas di Indonesia terinfeksi Virus Corona (Covid-19).

“Dari jumlah 2.030, sebanyak 1.283 orang sudah dinyatakan sembuh. Lalu 9 orang meninggal dunia. Sisanya,738 orang masih dinyatakan positif sehingga masih dirawat dan diisolasi,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, kemarin. 

Menurutnya, korban meninggal terjadi di EMP Bentu Limited dua kasus, CPI dua kasus, BKHT satu kasus, Berau satu kasus serta Pertamina EP satu kasus. 

Dwi mengatakan, dari 2.030 total kasus tersebut, lebih dari 50 persen kasus di lapangan berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Jumlah tersebut merupakan data pada Senin (28/9). 

Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) itu mengatakan, penambahan kasus positif secara signifikan terjadi pada April 2020. 

Baca juga : Persiapan Perang dengan China, India Kebut Bangun Jalan di Perbatasan

Karena itu, SKK Migas terus memantau dan memitigasi pola dan budaya kerja di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

Kasus itu diketahui saat digelar rapid test, lalu ditindaklanjuti dengan swab test. Hal ini untuk mencegah penularan virus di wilayahnya. 

“Per September 2020 jumlah tes yang sudah dilakukan SKK Migas sebanyak 2.500 orang,” katanya. 

Dwi mencatat kasus Corona paling banyak terjadi di PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Berdasarkan paparannya, setidaknya ada lebih dari 300 orang yang terpapar Virus Corona. “Tapi angka sembuhnya juga cukup tinggi,” imbuh Dwi. 

Meski ada ribuan pekerja terkonfirmasi positif Covid-19, Dwi memastikan telah ada upaya untuk mencegah penambahan kasus lebih lanjut. 

Baca juga : Tetap Semangat Pak Dokter, Doa Kami Terus Bersamamu

Menurutnya, total jam kerja di sektor hulu sudah turun signifikan pada 2020. Pada 2019, jam kerja sempat menyentuh angka 364. 

Lalu pada 2020, jam kerja hanya mencapai 222 saja. Sejalan dengan itu, angka kecelakaan kerja juga akan dijaga. 

Per 25 September 2020, rasio kecelakaan kerja mencapai 0,59. Masih di bawah dari standar Key Performance Indicator (KPI) di bawah 1,0. 

Sebelumnya, Dwi juga mengungkap kondisi bisnis di bidang industri minyak dan gas di tengah Covid-19. 

Menurutnya, dampak dari pandemi ini membuat target lifting minyak menurun. 

Baca juga : LKPI Usul Pilkada Serentak Ditunda

Dwi mengatakan, dampak pandemi Corona ini membuat investasi pemain minyak dunia turun 30 persen dari posisi 325 miliar dolar AS menjadi 228 miliar dolar AS. 

Kondisi yang sama juga terjadi di Indonesia. Namun, harga minyak sudah membaik di posisi sekitar 40 dolar AS per barel. Kondisi ini diperparah dengan anjloknya harga Liquified Natural Gas (LNG). [QAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.