Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puan: Revolusi Mental Dibutuhkan untuk Hadapi Pandemi Covid-19

Rabu, 23 September 2020 13:43 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani
Ketua DPR RI, Puan Maharani

RM.id  Rakyat Merdeka - Gerakan Revolusi Mental belum selesai. Revolusi Mental dinilai penting, khususnya sebagai refleks generasi muda, dan sebagai syarat bangsa Indonesia mampu mencapai kemajuan dan sanggup menghadapi berbagai tantangan.

Demikian diingatkan Ketua DPR RI, Puan Maharani. “Saya tegaskan kembali, Revolusi Mental masih terus berjalan. Revolusi Mental belum selesai,” katanya, dalam perayaan HUT ke-56 Provinsi Sulawesi Utara dan pembukaan Gebyar Milenial Revolusi Mental 2020 yang digelar di Manado, Rabu (23/9/2020).

Puan menyampaikan, pada 1957 Presiden Sukarno memperkenalkan konsep Revolusi Mental kepada bangsa Indonesia. Saat itu, katanya, Bung Karno mengatakan, Revolusi Mental adalah gerakan hidup baru untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api.

Baca juga : Komisi IV Ingatkan Kementan Ancaman Kelangkaan Pangan

Lalu 57 tahun kemudian, atau pada 2014, Indonesia diingatkan kembali tentang pentingnya konsep Revolusi Mental untuk diterapkan secara nyata. Puan menyampaikan, Revolusi Mental adalah gerakan nasional yang menekankan pada tiga nilai utama; yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong.

“Dengan mewujudkan Revolusi Mental, sejatinya kita sedang mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian,” ujarnya.

Politisi kelahiran Jakarta itu mengungkapkan, Indonesia membutuhkan Revolusi Mental untuk menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara, hingga menghadapi persoalan pandemi Covid-19.

Baca juga : Muhaimin: Butuh Sinergitas untuk Bendung Gelombang PHK di Masa Pandemi

Puan pun menyampaikan apresiasi terhadap Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang melanjutkan pelaksanaan Gerakan Revolusi Mental ini.

Dia mengingatkan usia Gerakan Nasional Revolusi Mental tidak boleh terbatas pada umur jabatan sebuah pemerintahan. Tetapi harus dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa secara terus menerus. Gerakan Revolusi Mental harus dilaksanakan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan meluas ke lingkungan sekitar.

“Karena itu, sejak saya masih menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, saya sudah tegaskan, Revolusi Mental itu bukan sekadar program pemerintah yang biasa. Melainkan harus menjadi sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.