Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Himbau Jangan Golput, Relawan Siapkan Kotak Kosong

Jumat, 9 Oktober 2020 02:36 WIB
Para deklarator Masyarakat Kotak Kosong (Mas Koko) di Pilkada Kebumen, Jawa Tengah.
Para deklarator Masyarakat Kotak Kosong (Mas Koko) di Pilkada Kebumen, Jawa Tengah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ajakan memilih kotak kosong makin kencang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kebumen dan Wonosobo, Jawa Tengah. Para relawan pro kotak kosong mengajak warga tak golput dan menargetkan kemenangan 70 persen.

Relawan Masyarakat Kotak Kosong (Mas Koko) di Pilkada Kebumen mengajak masyarakat tidak golput, bila calon tunggal tidak mampu menawarkan program baik, melainkan mencoblos kotak kosong.

Ketua Presidium Mas Koko Wilayah Tengah, Aziz Prayitno mengatakan, para elite partai boleh saja mengatasnamakan kebersamaan dan permusyawaratan atau mufakat yang menghasilkan calon tunggal. Tapi, hal itu bukan berarti paslon tunggal adalah representasi keinginan masyarakat dan jawaban dari semua keresahan masyarakat.

Dikatakan, Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tetang Pilkada, Pasal 54 C ayat (2) disebutkan, pemilihan satu pasangan calon dilaksanakan dengan menggunakan surat suara yang memuat dua kolom. Satu kolom memuat foto pasangan calon dan satu kolom kosong, tidak bergambar. Artinya masyarakat pun bisa memilik kotak kosong sebagai bentuk hak politik mereka.

Baca juga : Samsung dan Telkomsel, Tawarkan Solusi Tetap Sekolah

“Hasilnya, mari kita tunggu bersama pelaksanaan Pilkada Kebumen, 9 Desember 2020,” ujarnya, kemarin.

Di Pilkada Kabupaten Wonosobo juga muncul gerakan pilih kotak kosong. Masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Demokrasi Wonosobo (MPDW) mulai mensosialisasikan gerakan ini.

Ketua MPDW Sopingi menjelaskan, gerakan ini lahir dari keresahan terkait kondisi peta Pilkada Wonosobo tahun ini. Pasalnya, pemilih tidak diberikan alternatif atau kandidat lain oleh partai politik di Wonosobo. Padahal, sebutnya, bila partai politik punya sudut pandang dan solusi berbeda dalam menjawab keresahan rakyat, kasus calon tunggal di Wonosobo tidak akan muncul.

“Ini sebagai penyeimbang demokrasi,” ujarnya, kemarin.

Baca juga : Hidayat: Jangan Ragukan Nasionalisme Orang Sumbar

Diketahui, di Pilkada Wonosobo hanya ada satu pasangan calon Bupati-Wakil Bupati. Yakni pasangan Afif Nurhidayat-M Albar. Pasangan ini diusung koalisi tujuh partai. Yaitu PDI Perjuangan, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Hanura.

Menurut Sopingi, elite politik di Wonosobo sudah lupa diri bahwa mereka wakil rakyat. Padahal sebagai wakil rakyat, elite politik harusnya tahu apa dikehendaki masyarakat.

Dia menekankan, gerakannya tidak akan memaksa masyarakat untuk memilih kotak kosong. Namun hanya mensosialisaskan bahwa kotak kosong bisa dipilih masyarakat, bila paslon tunggal di Pilkada Wonosobo tidak mampu menjawab keresahan mereka.

"Tinggal nanti masyarakat maunya bagaimana. Tapi, kami cenderung sosialisasi ke kotak kosong," ujarnya.

Baca juga : Ivanka Trump dan Suaminya Nggak Kena Corona

Dijelaskan, gerakan ini tidak disponsori atau didanai pihak tertentu. Gerakan ini muncul secara swadaya, termasuk pendanaannya. Gerakan ini menargetkan kotak kosong mampu menang dari paslon tunggal. Persentase kemenangannya 60-70 persen.

"Seandainya nanti kami tidak memperoleh kemenangan, paling tidak upaya ini untuk mengingatkan wakil rakyat, bahwa masyarakat itu masih ada dan tidak semua gampang dibodohi," tutupnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.