Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ahli Epidemiologi, Dicky Budiman

Ironi, Kasus Positif Turun, Kematian Tinggi

Sabtu, 24 Juli 2021 07:09 WIB
Ahli Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman (Foto: Istimewa)
Ahli Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Testing ekstrem itu seperti apa?

Testing sampai 1 juta. Kalau ditemukan kasus 200-300 ribu sehari, ya jangan kaget. Itu justru prestasi. Makin banyak ketahuan, makin baik.

Kalau tidak ditemukan, angka kematian akan tinggi sekali.

Apa bahayanya, kalau kapasitas testing tidak ditingkatkan?

Kalau testing dan tracing rendah, kita tidak bisa menemukan kasus infeksi.

Baca juga : Testing Turun, Penurunan Kasus Covid Bisa Jadi Semu

Yang tadinya bisa dicegah karena tidak parah, akhirnya malah terinfeksi. Sehingga, memicu tingginya angka kematian.

Ini dampak serius dari pengabaian 3T. Tingginya angka kematian adalah konsekuensi logis dari kegagalan deteksi di hulu. Termasuk, kematian orang yang sedang isoman.

Karena 3T tidak memadai, penilaian risiko awal tak bisa dilakukan.

Kalau testing makin menurun, angka kematian pasti lebih melonjak.

Jadi, paradigmanya harus diubah ya?

Baca juga : Pandu Riono:  Percuma Kasus Harian Turun, Tapi Testing Jeblok

Betul. Menemukan kasus itu prestasi dan kewajiban. Bagaimana mau perang melawan musuh, kalau musuhnya nggak kelihatan. Nggak ditemukan.

Testing itu menentukan adanya pandemi, menggambarkan performa manajemen pandemi, dan menentukan akhir pandemi.

Testing itu penting dan amat vital. Bukti komitmen terhadap sains. Testing harus konsisten merata di semua daerah, tak hanya di DKI Jakarta.

Selain menggenjot testing, apalagi yang harus dilakukan pemerintah dalam situasi ini?

Sebetulnya, pelonggaran aktivitas bisa dilakukan jika positivity rate-nya ada di kisaran 5-8 persen. Selain itu, tingkat keterisian bed rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR), ketersediaan obat, dan lainnya harus dipastikan aman.

Baca juga : DKI Sumbang Kasus Harian Terbanyak, Jawa Timur Catat Kematian Tertinggi

Angka kematian juga harus jadi parameter. Kalau kasus turun, tapi angka kematian tinggi, yang salah ya deteksi kasusnya.

Angka kematian adalah indikator keparahan pandemi. Jangankan ribuan, satu saja sudah parah kok. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.