Dark/Light Mode

Jangan Wacana Terus, Lakukan!

Selasa, 7 Januari 2020 06:32 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketika banjir belasan atau puluhan tahun lalu, selalu ada solusi dan ide macam-macam. Bangun ini bangun itu. tapi, sayangnya, ide atau program itu hilang bersama angin.

Begitu seterusnya, sampai banjir datang lagi. Reaktif lagi. Yang menyedihkan, banjir menjadi komoditas politik. Pejabat saling menyalahkan. Bahkan, para pendukung pilpres atau pilkada saling serang. Bertarung di media sosial.

Dulu, Jokowi yang diserang, lalu Ahok. Sekarang Anies Baswedan. Gantian saja. Yang menarik, pertikaian ini berlangsung sangat panas di Jakarta. Tidak di Jawa Barat atau Banten, yang banjirnya tak kalah parah. Apakah akan terus seperti ini? Tentu tidak.

Baca juga : Banjir dan Penyakitnya

Kita butuh aksi bukan reaktif. Bukan kebijakan yang panas-panas tai ayam. Bukan sekadar tambal sulam. Bukan sekadar “omong doang”. Bukan hanya wacana. Bukan sekadar langkah “pemadam kebakaran”. Perlu langkah konkret yang jelas dan tegas.

Kalau pun ada pertemuan koordinasi antar kepala daerah di sekitar Jakarta untuk mengatasi banjir, mungkin itu masih kurang. Kalau ada bantuan dana kepada daerah tetangga DKI Jakarta, juga mungkin masih kurang.

Kalau masih ada pelanggaran AMDAL, pasti ada sesuatu yang salah. Kalau ada kebijakan atau program yang tidak jalan, tentu ada yang mampet.

Baca juga : Politik 2020 dan 4 Peristiwa

Kita khawatir, jangan-jangan, bukan hanya sungainya yang perlu dinormalisasi atau dinaturalisasi, tapi hubungan antar pemerintah daerah. Juga hubungan antara pusat dan daerah. Termasuk hubungan personal di antara para pemimpinnya.

Jangan-jangaan ada yang mampet. Ada sampah-sampah yang menghambat. Di Indonesia, terkadang, hubungan personal di antara para pemimpin bisa mempengaruhi kebijakan.

Dampaknya bisa ke rakyat. Ini sangat menyedihkan. Sekarang, apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah, lakukan. Apa yang bisa dilakukan pusat, lakukan. Apa yang bisa dikoordinasikan, koordinasikan. Kerja sama. Segera.

Baca juga : Reshuffle Lebih Cepat?

Jangan ada lagi saling menyalahkan atau saling menunggu. Malu sama rakyat kalau masih terus berdebat dan masih berwacana terus. Malu sama rakyat kalau terus ada bantahan “tidak ada silang pendapat di antara kami,” sementara rakyat me lihat dan merasakannya.

Untuk mengatasi persoalan banjir, ayo lakukan sesuatu. Segera. Jangan hanya wacana! Karena banjir itu konkret. Korban harta dan korban jiwa itu konkret. Bukan wacana! ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.