Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Sentra-sentra ekonomi seperti mall mulai buka. Ini merupakan pemaknaan dari pembatasan sosial transisi, yang meniscayakan adaptasi kenormalan baru di urat nadi kehidupan ekonomi negeri ini. Kita lihat apa yang terjadi setelah hampir semua pusat kerumunan ini dibuka.
Laporan dari tim Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan, peningkatan warga yang terpapar. Namun, laporan yang sejatinya mengejutkan tapi tenggelam oleh semangat publik untuk move on, dan memasuki era kenormalan baru, utamanya sektor ekonomi. Warga sudah tidak tahan #dirumahaja.
Baca juga : Jubir Covid dan Leadership
Bukan cuma masyarakat kelas menengah ke atas sebagai pemilik usaha, tapi juga masyarakat kelas menengah ke bawah sebagai konsumen. Pengusaha sudah tidak tahan terus membayar fixed cost dengan dana cadangan atau talangan. Tidak adanya income telah memaksa mereka menggunakan saving untuk membayar gaji dan biaya operasional.
Masyarakat juga perlu ruang publik untuk refreshing. Bagi masyarakat perkotaan, pusat-pusat perbelanjaan telah menjadi semacam amusement park bagi orang dewasa. Mereka menjadikan mall sebagai ruang sosial.
Baca juga : Berkah Covid di 2024
Satu yang khas di era adaptasi kenormalan baru ialah protokol kesehatan yang ketat. Semua harus komit dengan protokol baru. Setiap hari ada pemeriksaan random terhadap yang berpotensi terpapar Covid-19.
Selain pertimbangan protokol medis, ada juga masyarakat yang diam-diam memberontak untuk mencoba kenormalan baru dengan menjungjung tinggi norma yang ada. Norma yang terbukti sejarah amalan untuk menjaga kesehatan, kenikmatan surgawi. Mereka menikmati sajian ini. Semoga semua sehat sehat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
