Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Bomber Timnas Prancis Karim Benzema sangat dipuja ketika meraih trofi Ballon d’Or 2022. Sebaliknya, Kylian Mbappe dihujat dan dinyiyirin ketika hadir di acara Ballon d’Or di Theater Du Chatelet itu.
Diwartakan Daily Star, Mbappe yang saat itu datang bersama sang ayah, memperoleh hujatan dari publik Prancis sendiri. Bukannya tanpa alasan mengapa bintang Paris Saint-Germain (PSG) ini banjir ejekan hingga nyinyiran.
Selain performanya yang menukik tajam, Mbappe terus menerus membuat ulah di PSG maupun Timnas Prancis. Paling anyar, Mbappe ingin membeli kontraknya di PSG sehingga dia bisa hengkang pada bursa transfer musim panas nanti dengan gratis.
Baca juga : Ganjar Presiden 2024 Menggema Di Makassar
Situasi ini membuat Mbappe menuai sorotan negatif. Tak cuma pendukung Les Parisiens (PSG), namun juga publik Prancis. Dalam pidatonya Karim Benzema mengatakan, usia hanyalah sebuah angka yang tak dapat menghentikan seseorang berprestasi. Hal itu telah dibuktikannya lewat keberhasilannya merengkuh gelar pertama Ballon d’Or 2022 saat usianya menginjak 34 tahun.
“Orang-orang bermain sampai tahun terakhir mereka sekarang dan saya masih memiliki hasrat yang membara ini. Dorongan inilah yang membuat saya terus maju dan tidak pernah membiarkan saya menyerah. Itu membuat mimpi ini tetap hidup,” kata Benzema seperti dikutip BBC, kemarin.
Eks penyerang Lyon ini mengaku, membutuhkan perjuangan yang tak mudah untuk menggapai prestasi ini. Terlebih momen tercoret dari skuad Timnas Prancis menjadi pengalaman terburuk bagi Benzema.
Baca juga : Jokowi: Dengan Sinergi, Kita Mampu Tumbuh Lebih kuat
“Ada periode sulit di mana saya tidak berada di tim Prancis tetapi saya tidak pernah berhenti bekerja keras atau menyerah,” sambung penyerang Real Madrid ini. “Saya sangat bangga dengan perjalanan ini. Ini tidak mudah.
Saya senang, senang dengan pekerjaan saya dan ingin terus maju,” ucap Benzema.
Sebagai catatan saja, Benzema merupakan pemain Prancis kelima yang merengkuh trofi Ballon d’Or. Ini kali pertama sejak 24 tahun silam ada pemain Prancis yang menyabet penghargaan pemain terbaik. Terakhir kali adalah Zinedine Zidane meraihnya pada 1998.
Baca juga : Dinamika Pilpres 2024, Pengamat: KIB Masih Wait And See
“Saya ingin berterima kasih kepada semua rekan satu tim saya di Real Madrid dan Prancis, pelatih saya dan Presiden Real Madrid yang ada di sini malam ini serta dukungan dari Jean-Michel Aulas (Presiden Lyon),” kata bomber 34 tahun itu.
“Ada banyak orang yang harus berterima kasih. Ini adalah hadiah individu tapi tetap kolektif karena semua orang berperan di dalamnya,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya