Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

CR7 Dibangkucadangkan

Tim Portugal Retak?

Kamis, 8 Desember 2022 07:00 WIB
Cristiano Ronaldo. (Foto: Getty Images).
Cristiano Ronaldo. (Foto: Getty Images).

RM.id  Rakyat Merdeka - Strategi pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos mencadangkan Cristiano Ronaldo saat melawan Swiss pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 terbukti ampuh. Timnya menang telak 6-1 dalam laga yang digelar di Lusail Iconic Stadium, dini hari kemarin.

Namun begitu, di balik strategi itu, ada rumor tak sedap. CR7 - julukan Ronaldo dibangkucadangkan karena sedang bertengkar dengan sang pelatihnya. Tapi isu itu langsung dibantah Santos dengan menegaskan bahwa keputusan tersebut murni soal strategi.

“Tidak ada masalah dengan kapten kami (Ronaldo),” kata Santos seperti dikutip dari A Bola, kemarin.

Dia mengatakan, keretakan hubungan itu tidak akan pernah terjadi karena sudah sejak lama berteman dengan Ronaldo. Posisi CR7 dipastikannya aman di Timnas Portugal.

Baca juga : Stop Gerakan Si Kutu!

“Kami sudah menjadi teman sejak lama. Dia tak memiliki masalah dengan keputusan yang saya buat. Perannya yang selalu penting bagi tim, dan panutan, tentunya membuatnya dirinya akan selalu ada dalam skuad,” ujarnya.

Lebih dalam lagi, Santos memaparkan karakter Ronaldo berbeda dengan sang pengganti, Goncalo Ramos. Meski begitu, Ramos adalah calon penerus Ronaldo. Ramos terbukti mencetak tiga gol dalam laga Portugal vs Swiss.

“Perihal mencadangkan Ronaldo adalah karakteristik pertandingan, kedua pemain ini berbeda,” kata Santos.

Tanpa Ronaldo, penampilan Portugal lebih dinamis dan agresif saat Ramos berperan sebagai ujung tombak dalam formasi 4-3-3. Di atas lapangan, pemain berusia 21 tahun itu bergerak mencari bola ke berbagai arah. Selain mencetak tiga gol, dia menyumbang 1 asist untuk gol Raphael Guerreiro.

Baca juga : Dua Kuda Hitam Melaju Kencang

Ramos total mencatat 6 tembakan dan 4 kali menang duel. Ramos sukses memecahkah rekor sebagai pencetak hattrick termuda di Piala Dunia di usia 21 tahun, 169 hari setelah Florian Albert (20 tahun, 261 hari) dari Hongaria pada Piala Dunia 1962.

Ramos yang baru berusia dua tahun ketika Ronaldo melakukan debutnya untuk Portugal mengaku sering berbicara dan kagum pada pemain berusia 37 tahun itu. Pemain yang terpilih sebagai Man of the match itu ditanya bagaimana suasana ruang ganti terhadap pemilihan dirinya menggantikan Ronaldo.

“Sejujurnya tidak ada seorang pun di tim yang membicarakannya. Cristiano sebagai kapten, melakukan apa yang dia lakukan, dia membantu, dia berbicara kepada kami, tidak hanya kepada saya sendiri tetapi kepada rekan satu tim saya. Cristiano Ronaldo selalu menjadi panutan, dia idola banyak orang,” ujar Ramos.

Sementara itu, pelatih Swiss Murat yakin mengakui timnya kalah kualitas dari Portugal. Swiss hanya mampu mencetak satu gol hiburan lewat sundulan Akanji.

Baca juga : Maroko, Top Markotop!

Swiss kembali gagal melaju ke perempat final Piala Dunia dalam lima kesempatan beruntun. Status mereka sebagai kuda hitam yang sering menyulitkan tim besar, runtuh di hadapan Portugal.

“Lawan kami hari ini lebih baik, lebih cepat, lebih ofensif, dan rencana kami sama sekali tidak berjalan. Kami harus menerima hal itu. Kami memiliki rencana. Kami ingin mencetak sejarah. Kami tampil apik di babak penyisihan grup dan kini kami menghadap tim yang lebih baik. Meski begitu, kami masih bisa bangga dengan raihan kami,” kata Yakin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.