Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Pembangunan Sirkuit dan Museum Otomotif Di Yogya

Minggu, 11 Desember 2022 21:10 WIB
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kiri) bersama Anggota Komisi A DPRD DIY Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat. (Foto: Dok. IMI)
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kiri) bersama Anggota Komisi A DPRD DIY Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat. (Foto: Dok. IMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mendukung rencana Anggota Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat, yang juga menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X, untuk membuat sirkuit balap dengan lintasan tanah dan aspal sekaligus membangun Museum Otomotif dan Transportasi di DIY. Bamsoet juga mendukung keinginan Kanjeng Pangeran Haryo untuk maju menjadi Ketua IMI DIY.

Atas seizin Sri Sultan Hamengkubuwono X, pembangunan sirkuit direncanakan memanfaatkan lahan seluas sekitar 128 hektar milik Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Sementara, Museum Otomotif dan Transportasi rencananya memanfaatkan kawasan Gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro yang tidak lagi digunakan sebagai kantor anggota DPRD DIY, karena akan dipindahkan ke Jalan Kenari.

Menurut Bamsoet, sirkuit tersebut bisa digunakan untuk menggelar berbagai kejuaraan balap. Dari mulai on road seperti road race, drag bike, freestyle, hingga off road seperti motocross, grasstrack dan adventure.

Baca juga : BNI Komit Kembangkan Jaringan Ke Arah Digital

“Lokasinya juga strategis, hanya sekitar 9 kilometer dari Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Sementara dari pusat kota gede, jaraknya sekitar 40 Km dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam," ujar Bamsoet, usai bertemu Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat, di Yogyakarta, Minggu (11/12). 

Ketua MPR ini menjelaskan, DIY merupakan wilayah yang telah melahirkan banyak pembalap hebat. Antara lain, Doni Tata Pradita, pembalap Indonesia pertama yang mampu menembus ajang tertinggi dengan turun di kelas 250 Cc Kejuaraan Dunia Balap Motor tahun 2008. Serta Galang Hendra Pratama yang turun di World Supersport 300 (WSS300) tahun 2017. Jauh sebelumnya juga sudah ada beberapa pembalap hebat lainnya seperti Hendriansyah, Irwan Ardiansyah, Gupita Kresna, Sudarmono sampai Sigit PD.

Karenanya, sangat tepat jika di DIY dibangun sirkuit berkualitas internasional yang mampu menyelenggarakan berbagai kejuaraan balap on road hingga off road. Hal ini untuk memfasilitasi para generasi muda untuk mengasah kemampuan balapnya, memastikan DIY senantiasa melahirkan pembalap hebat yang bisa mengharumkan Indonesia. “Sekaligus menjadi sport automotive tourism yang bisa memancing turis dan para pelaku usaha otomotif membuat Research and Development Center di lahan sekitar sirkuit," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pengesahan KUHP Baru

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat bahkan sudah bertemu dengan Ilham Habibie, putra Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie, yang juga mendukung agar DIY memiliki Museum Otomotif dan Transportasi.

"Nantinya, museum tersebut akan menampilkan berbagai jenis mobil dan motor hingga berbagai jenis alat transportasi lainnya yang memiliki nilai sejarah bagi Indonesia, seperti mobil kepresidenan, hingga kendaraan balap yang pernah digunakan oleh para pembalap hebat Indonesia," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, perjalanan panjang bangsa Indonesia di dunia otomotif sangat panjang, bahkan dimulai sejak 51 tahun sebelum Indonesia merdeka, kurang lebih sekitar tahun 1894. Ditandai dengan hadirnya Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman, yang dibeli oleh Sultan Kasunanan Surakarta Pakubuwono X. Menempatkannya sebagai orang Indonesia pertama yang membeli mobil. Kini kendaraan tersebut berada di Museum Louwman, Belanda. 

Baca juga : Bamsoet Dorong Pertumbuhan Industri Kosmetik Indonesia

"Kehadiran Museum Otomotif dan Transportasi di DIY diharapkan bisa membangun kerjasama dengan berbagai museum dunia yang menyimpan kendaraan bersejarah dari Indonesia, agar secara berkala bisa memajang koleksinya di Museum Otomotif dan Transportasi DIY. Seperti Museum Louwman, Belanda yang menyimpan Benz Victoria Phaeton yang pernah menjadi milik Pakubuwono X," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.