Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sapa Umat Kristiani NTB, Menag Jelaskan Dimensi Sosial Kegiatan Keagamaan
Selasa, 27 Desember 2022 13:49 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kegiatan keagamaan di semua agama, selalu ada dimensi riligius atau ritual, dan ada dimensi sosial
Hal itu dikatakan Menag saat menyapa umat Kristiani yang tengah merayakan Natal di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
“Misa bagian dari dimensi ritual religius. Saya sebagai muslim, tidak akan ikut Misa Natal,” tegas Menag saat menyampaikan sambutan di depan seribu lebih jemaah umat Katolik dan Kristen, di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, Mataram, Senin (26/12/2022) malam.
Baca juga : Ucapkan Natal, Wapres Ajak Umat Kristiani Terus Tabur Kebaikan dan Kasih
“Tapi dalam ritual sosial, saya sebagai warga negara, apalagi sebagai menteri semua agama, tidak hanya satu agama, saya ikut hadir dalam perayaan Natal umat Katolik dan Kristen, itu boleh saja,” sambung Gus Men, sapaam akrabnya.
Kondisi ini, kata Menag, sama halnya saat umat Muslim merayakan Idul Fitri. Umat selain muslim, tidak perlu melakukan Salat Idul Fitri. Tapi kalau ada umat lain ingin silaturahmi dan halalbihalal, saling memaafkan, itu tidak masalah.
Di hadapan umat Kristiani, Menag berbagi cerita bahwa pada malam Natal 2022, dirinya menyapa umat Katolik di Gereja Paroki St. Yoseph Naikoten, Kota Kupang, NTT. Mayoritas penduduk NTT beragama Katolik dan Kristen. Sehari setelahnya, Menag menyapa umat Kristiani di NTB, provinsi dengan mayoritas penduduk muslim.
Baca juga : Umat Kristiani Rayakan Natal Dengan Tenang, Mahfud Happy
“Saya bersyukur, dua tempat yang saya tinjau perayaan Natalnya, semua dalam keadaan aman dan nyaman. Tentu ini berkat kerja keras semua pihak, terutama kepolisian, dalam memberikan rasa aman bagi umat dalam beribadah,” tutur Gus Men.
“Saya berharap ini menjadi gambaran bagaimana masyarakat kita, terutama di NTT dan NTB sudah semakin dewasa dalam menyikapi setiap perbedaan,” sambungnya.
Menurut Menag Yaqut, Indonesia memiliki banyak keberagaman, termasuk dalam agama. Tidak ada Indonesia, jika tidak ada Islam. Tidak ada Indonesia, jika tidak ada Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan agama-agama lokal lainnya. Sebab, Indonesia dimerdekakan oleh semua kelompok agama, bukan hanya satu kelompok agama saja.
Baca juga : KMI Beri Pelatihan Psikososial Ke Banser Jabar
“Tidak boleh satu kelompok agama mengklaim bahwa mereka paling berjasa dan berhak atas negeri ini,” tandasnya.
Menag mengajak umat beragama untuk memperkuat dan memperkokoh tekad bersama dalam menjaga keragaman dan kebhinekaan Indonesia. “Berbeda itu tidak dilarang. Perpecahan itu yang harus kita hindari. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Selamat Natal 2022 dan selamat tahun baru 2023,” tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya