Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pelatih Masa Kecil: Ke Mana Pun Syabda Bertanding, Dia Selalu Minta Doa Saya

Senin, 20 Maret 2023 16:35 WIB
Mustofa (kiri), pelatih masa kecil pebulutangkis muda almarhum Syabda Perkasa Belawa (kiri), bersama mantan Ketua RT di lingkungan tempat tinggal Syabda di Jatikramat, Bekasi, Senin (20/3). (Foto: Toni Sultoni/RM)
Mustofa (kiri), pelatih masa kecil pebulutangkis muda almarhum Syabda Perkasa Belawa (kiri), bersama mantan Ketua RT di lingkungan tempat tinggal Syabda di Jatikramat, Bekasi, Senin (20/3). (Foto: Toni Sultoni/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tangis Mustofa (54) pecah, begitu mencopot sandal dan melangkah masuk ke kediaman Syabda Perkasa Belawa di Jl. H. Sibun, Jatikramat, Kota Bekasi.

Pria berpeci hitam itu terisak cukup keras, saat memeluk Ibrohim, mantan Ketua RT 09/RW 04 di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Kabar duka tentang kematian tragis Syabda (22) dan ibunya: Anik Sulistyowati (49), begitu membuat hatinya bagai digodam palu.

 

Syabda Perkasa Belawa dan ibunya, Anik Sulistyowati meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah, Senin (20/3) dini hari. (Foto: Instagram)

 

Betapa tidak. Bagi Mustofa yang juga ayah mantan atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana, Syabda sudah dianggap seperti anak sendiri. Lekat sejak kecil.

Baca juga : Pesan Mega Ke Kepala Desa: Bekerja Sesuai Nilai-nilai Pancasila

“Saya sedih sekali mendengar kabar ini. Saya melatih Syabda, sejak dia usia 5 tahun. Dia benar-benar anak baik. yang hormat sama orang tua. Dia tidak pernah berlaku tidak sopan sama saya,” ungkap Mustofa, berlinang air mata.

“Kalau mau pergi bertanding ke kejuaraan mana pun, dia selalu minta didoakan sama saya,” imbuhnya.

 

Syabda Perkasa Belawa (kiri) semasa kecil, bersama mantan atlet Pelatnas PBSI Ihsan Maulana Mustofa. (Foto: Instagram)

 

Prestasi Syabda yang mengkilap sejak kecil, tidak hanya ditunjang oleh talentanya yang memadai. Tetapi juga keteguhannya dalam berdisiplin.

Meski kerap mendapat dispensasi lima hari dari sekolah, bila sedang berlaga, Syabda tak pernah full memanfaatkan jatah libur sekolah. Kalau pertandingan sudah selesai, besoknya langsung masuk sekolah.

Baca juga : Lalai Jaga Kerahasiaan Data Pribadi, Penyebab Utama Rekening Dijebol

“Yang melatih Syabda waktu kecil, bukan cuma saya. Ada Pak Usup, juga Pak Riansyah. Saya cuma pelatih kampung. Tapi, dia memang lebih banyak sama saya dalam kesehariannya. Saya juga yang mengantar dia ke PB Djarum di Kudus, setelah tamat SD. Prestasinya bagus terus, sampai diambil Pelatnas,” kenang Mustofa, yang sudah seperti saudara dengan keluarga Syabda. 

 

Syabda Perkasa Belawa, saat menjuarai 31st Iran International Challenge, 4 Februari 2023. (Foto: Instagram)

 

Di Pelatnas, prestasi Syabda juga sedang gilang-gemilang. Setelah menjadi pahlawan di Thomas Cup 2022 usai mempecundangi Korea Selatan 3-2, Syabda sukses menjuarai Lithuanian International 2022 dan Malaysia International 2022.

Sukses berlanjut, dengan menjuarai 31st Iran International Challenge pada 4 Februari lalu, usai mengalahkan Justin Hoh dari Malaysia di final dengan skor 18-21, 21-12 dan 22-20.

Saat ini Syabda berada di ranking 90 Badminton World Federation).

Baca juga : Palestina Selalu Ada Di Hati Rakyat Indonesia

“Nama Syabda memang lagi bagus-bagusnya. Tapi, umur memang rahasia Allah. Tidak memandang, apakah dia sedang berprestasi atau tidak. Semoga, Pak Muanis dan anak-anaknya yang saat ini dirawat, lekas pulih,” tutur Mustofa. 

Syabda yang lahir di Jakarta pada 25 Agustus 2001 adalah putra kedua dari tiga bersaudara, anak Manager Unit Iklan Rakyat Merdeka, Muanis Hadi Sutamto (50) dan Anik Sulistyowati (49). Semasa hidupnya, Syabda sangat memfavoritkan masakan ibundanya. Dia tak segan menyebut makanan favoritnya adalah masakan mama, setiap kali ditanya wartawan.

Syabda meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di KM315+200A Jalan Tol Pemalang-Batang, Senin (20/3) pukul 03.50 WIB. Mobil Toyota Camry bernomor B 1824 KBN yang disetiri ayahnya dari arah Jakarta menuju Semarang, menabrak bagian belakang Truk Canter, bernomor polisi AG 8711 V. 

Ketika itu, Syabda sekeluarga dalam perjalanan menuju Sragen. Hendak melayat nenek tercinta dari pihak ibu, yang dikabarkan meninggal pada Minggu (19/3) malam.

Dalam musibah ini, ibunda Syabda meninggal di tempat. Sedangkan Syabda, sebelum menghembuskan napas terakhirnya, sempat dirawat di RSI Al Ikhlas Pemalang. 

Ayah, kakak, dan adik Syabda kini masih menjalani perawatan di RSI Al Ikhlas Pemalang. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.