Dark/Light Mode

Piala Dunia U-17

Prancis Kalah: Harusnya Kami Bisa Manfaatkan Keunggulan Pemain

Minggu, 3 Desember 2023 04:57 WIB
Duel timnas Prancis vs Jerman di laga final Piala Dunia U-17. (Foto : LOCWC17/BRY)
Duel timnas Prancis vs Jerman di laga final Piala Dunia U-17. (Foto : LOCWC17/BRY)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelatih Prancis Jean Luc Vannuchi kecewa tidak bisa memanfaatkan keunggulan pemain saat menghadapi timnas Jerman.

Timnas Prancis U-17 pun gagal menuntaskan dendam di Piala Eropa U-17 2023. Jerman yang kembali memastikan diri sebagai juara dunia baru U-17 2023 setelah menang adu penalti 6-5 (2-2) atas Prancis di laga final Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung pada Sabtu (2/12/2023) di Stadion Manahan, Solo.

Ini merupakan pengulangan kekalahan Prancis di Piala Eropa U-17 enam bulan lalu di Hungaria. Saat itu, Prancis juga kalah lewat adu penalti lawan Jerman. 

"Ini terjadi pengulangan enam bulan lalu. Kami memimpin penalti dan kalah. Ini memang sulit bagi kami karena kembali kalah hanya dalam waktu enam bulan," kata pelatih Prancis Jean Luc Vannuchi dalam jumpa pers selepas pertandingan. 

Baca juga : Tos-tosan Lawan Prancis, Jerman Juara Dunia U-17

Vannuchi menuturkan tim seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan saat lawan kehilangan seorang pemain. Meski berhasil menyamakan skor, namun mereka gagal memenangkan pertandingan dalam waktu normal. Prancis akhirnya harus mengakui keunggulan Jerman lewat adu penalti. 

"Ketika kami hilang kesempatan di babak pertama itu adalah kegagalan saya. Lalu, saya melakukan pergantian di bagian sayap dan memastikan pemain dalam kondisi fisik yang baik," kata dia. 

"Kami pun mendapatkan keuntungan karena lawan mendapatkan kartu merah. Tetapi sayang kami tetap gagal memenangkan pertandingan," ujar Vannuchi menambahkan. 

Di babak pertama diakui Vannuchi, pemainnya kekurangan energi dan bermain gugup di babak pertama. Akibatnya, mereka tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. 

Baca juga : Partai Garuda Heran, Pemeriksaan 3 Kades Di Jateng Dikaitkan Dengan Pemilu

"Di babak pertama butuh dedikasi pemain lebih tinggi. Saya sendiri merasa ada kekurangan di sayap kiri. Dan, di babak kedua beberapa pemain juga mulai kelelahan. Kami dalam masalah dan apalagi saat penalti terjadi, wasit butuh waktu untuk memutuskan hingga banyak waktu terbuang," tukasnya.

"Kami sebenarnya tidak kesulitan, tapi saat cetak gol tidak efisien hingga kehilangan banyak peluang dari poin taktis. Amougou sudah menyamakan kedudukan, tapi kami kehilangan peluang. Ini situasi yang sama di Piala Eropa lalu. Kami kurang beruntung dan gagal saat adu penalti," ujarnya.

Menurut Vannuchi, pemain sudah mempersiapkan diri menghadapi adu penalti. Namun saat terjadi adu penalti di pertandingan, mereka malah kalah. 

"Di latihan, kami sudah berlatih (tendangan penalti), tapi sulit di laga aslinya," kata Vannuchi. 

Baca juga : Adu Kuat Raksasa Muda Benua Biru

Setelah kalah dari Piala Eropa dan kembali kalah di Piala Dunia, Vannuchi mengaku ada banyak pelajaran yang bisa dipetik pemain. Hal itu dinilainya bagus untuk memperkaya pengalaman mereka. 

"Ya, sebenarnya kami sudah memulai persiapan dari tingkat 16 tahun yang kemudian berlaga di U-17. Tapi saya yakin, semua pengalaman ini akan memperkaya pengalaman mereka. Namun, yang pasti saya cukup gembira dengan apa yang kami lakukan dalam enam bulan terakhir ini untuk memperbaiki penampilan," ucapnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.