Duh, Banyak Pesepakbola di Amerika Latin dan Afrika Kelaparan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesepakbola di Amerika Latin dan Afrika dilaporkan banyak yang kelaparan. Mereka juga dipaksa bermain tanpa tes Covid-19. Banyak yang takut tertular.

Sekretaris Jenderal Asosiasi pesepak bola internasional (FIFPro) FIFPro Jonas Baer-Hoffmann mengungkapkan pemain sepak bola di Amerika Latin dan Afrika kesulitan keuangan sehingga harus mengandalkan bantuan paket makanan selama pandemi Covid-19.

Baca juga : PGN Jamin Pasokan dan Layanan Gas Aman Selama Lebaran

Banyak pula pesepak bola yang dipaksa kembali bermain, terkadang tanpa menjalani tes.

"Organisasi-organisasi anggota (FIFPro) di Kolombia, Paraguay, Uruguay, Honduras, Panama, Bostwana, dan Mesir mengantarkan paket-paket bantuan makanan karena mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok," kata Baer-Hoffmann seperti dikutip Reuters, Kamis (21/5).

Baca juga : Mau Talak Tiga China, Amerika Paling Cuma Menggertak

Para pemain harus kembali berlatih menjelang dilanjutkannya liga-liga tanpa tes. "Beberapa liga tidak menyediakan material tes kepada para pemain yang sangat meningkatkan risiko infeksi," tuturnya.

Terdapat pula kasus di mana para pemain diancam harus bermain, jika tidak akan dipecat klub.

Baca juga : Ramadhan di Amerika Kala Covid-19, Bikin Makin Dekat Dengan Keluarga

"Mayoritas pemain berada di bawah tekanan ekonomi yang sama seperti sebagian besar anggota masyarakat, mereka juga terancam dipecat," tegasnya.

"Banyak pemain yang kembali bermain dengan keraguan dan ketakutan, karena mereka tidak memiliki pilihan lain," pungkasnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.