Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mau Talak Tiga China, Amerika Paling Cuma Menggertak

Sabtu, 16 Mei 2020 05:34 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Foto: ist)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang terus dilancarakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke China. Terbaru, Trump mengancam akan mentalak tiga alias akan menceraikan China. Apakah ancaman ini serius atau cuma gertak saja? Ah, kayanya sih cuma gertak, mana berani AS putus hubungan dengan China yang saat ini ekonominya sedang hebat di dunia.

Sejak negaranya dilanda pandemi corona, berulang kali Trump meluapkan kekesalannya pada China. Trump menuding, corona adalah virus buatan yang bocor dari laboratorium di Kota Wuhan, China.

Terbaru, dikutip dari Reuters, Trump mengungkapkan kejengkelannya terhadap China. Dalam sesi wawancara dengan Fox Business Network, Trump menilai Presiden China, Xi Jinping tidak mampu membendung arus virus keluar negaranya.

Baca juga : Dampak Covid-19, Awas Koperasi Makin Banyak Yang Tumbang

"Mereka seharusnya tidak pernah membiarkan ini terjadi. Jadi saya membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dan sekarang saya mengatakan ini tidak terasa sama bagi saya. Tinta hampir kering dan wabah datang. Itu tidak terasa sama lagi bagi saya. Tapi saya saat ini tidak ingin berbicara dengannya," ungkap Trump.

Trump menegaskan, AS bisa saja sepenuhnya memutuskan hubungan diplomatik dengan China karena krisis ini, dan menghemat setengah triliun dolar AS.

"Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, kita bisa memutus seluruh hubungan kita dengan China. Sekarang jika anda melakukannya, apa yang akan terjadi? Anda akan menghemat 500 miliar dolar AS, ini terjadi tentunya jika anda memutuskan seluruh hubungan," ujar Trump, saat berbicara kepada Fox News, (14/5).

Baca juga : Pengangguran Melonjak, Amerika Sama Seperti Kita

Trump mulai berpikir untuk menuruti saran dari  Senator Republik agar AS menolak visa siswa asal China. Khususnya yang mendaftar di bidang keamanan nasional, seperti komputasi kuantum dan kecerdasan buatan. “Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa memutus seluruh hubungan,” jawab Trump, lugas.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menjelaskan, pihaknya sangat prihatin terhadap pandemi ini. Mengingat ekonomi AS jadi lesu, lapangan pekerjaan berkurang, dan kesehatan masyarakat terganggu.

"Mereka (China) tidak membiarkan kami masuk, mereka tidak membiarkan kami mengerti apa yang sedang terjadi," sesal Steven.

Baca juga : DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Di Lingkup Kementan

Namun, Senior adviser and Trustee Chair in Chinese Business and Economics at the Center for Strategic and International Studies (CSIS) Scott Kennedy justru menyebut keberanian Trump sangat berbahaya. “Menghindari komunikasi bukanlah strategi yang efektif untuk menyelesaikan krisis yang membutuhkan kerja sama global. Dan memutus hubungan ekonomi akan sangat merusak ekonomi Amerika,” ulasnya.

Apa tanggapan China? Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China pun mengecam anggota parlemen AS terkait pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) sanksi untuk mereka pada Rabu lalu. China menuding AS berusaha memulai penyelidikan dengan 'anggapan bersalah' terhadap China.

Selain itu, China menilai apa yang dilakukan AS saat ini hanya untuk mengalihkan tanggung jawab mereka atas kegagalan dalam perang melawan pandemi global ini. Sementara itu, surat kabar Global Times China melaporkan pada Kamis waktu setempat bahwa negara itu mungkin akan mengambil tindakan tegas bagi anggota parlemen AS yang mempromosikan RUU sanksi terhadap China. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.