Dark/Light Mode

Bina Sepakbola Usia Dini, PSSI Bersinergi Dengan Kemendes PDTT

Jumat, 20 Agustus 2021 13:17 WIB
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. (Foto : PSSI)
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. (Foto : PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PSSI dan Kemendes Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) bersinergi memajukan sepakbola nasional yang dimulai dari pembinaan usia dini.  

Hal ini disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat mengikuti program webinar Bisnis Olahraga BUMDes yang bertajuk Membangun Ekonomi dan Sepak Bola Nasional dari Desa, Kamis (19/8).

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Baca juga : Regulasi PLTS Atap Berpotensi Merugikan Keuangan Negara

"PSSI sangat mendukung dan menyambut gembira program acara ini yang bertujuan untuk pembinaan sepak bola usia dini sebagai bagian dari percepatan pembangunan sepak bola nasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT yang memiliki gagasan bagus ini," kata Iriawan dalam laman resmi PSSI.

Saat ini sudah dibangun 986 lapangan sepak bola, sedangkan ada lebih dari 80.000 desa di Indonesia (Permenko PMK No. 1 Tahun 2020). Sepak bola usia dini seperti diketahui merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menentukan prestasi di masa mendatang. PSSI sangat fokus terhadap pembinaan sepakbola usia dini.

"PSSI terus berupaya dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama peningkatan sepak bola usia dini. Apalagi sepak bola sebagai bagian dari Sport for Development. Tentu pendekatan olahraga sebagai salah satu metode pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals–SDGs) harus kita tanamkan," imbuh Iriawan.

Baca juga : Insiden Diplomat Nigeria Vs Imigrasi Berakhir Dengan Salaman

Olahraga tim seperti sepak bola dapat mengajarkan nilai kehidupan. Seperti kemampuan untuk bekerja sama (teamwork), bertanggung jawab, berkomunikasi dengan baik, berlaku adil, dan menyelesaikan konflik secara damai. Anak-anak dulu lebih kaya gerak, sekarang karena teknologi membuat banyak perubahan, kita perlu antisipasi, yang paling efektif dimulai dari Desa.  Dengan tersedianya lapangan di desa dapat meningkatkan aktifitas fisik masyarakat desa.

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa sarana olahraga di desa sangat penting. Selain menjadi ruang publik juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.

"Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun sarana olahraga desa. Tiga aspek peluang bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni aspek sarana dan prasarana, aspek kelembagaan, serta aspek pembinaan). SSB di Desa nantinya berafiliasi dengan PSSI untuk penyaluran bakat-bakat muda pemain sepak bola nasional, pembinaan pelatih serta perangkat pertandingan," kata Budi Arie Setiadi. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.