Sebelumnya
Lebih besar mana kemungkinannya, ditolak atau diterima?
Sebelum Sandi masuk ke PPP, namanya sudah masuk ke PDIP. Namun, saya dengar, ditolak Megawati saat itu. Mungkin, karena saat itu Sandi belum resmi didukung PPP.
Setelah resmi diusulkan PPP, dinamikanya pun masih perlu kita cermati. Megawati bisa menolak, mungkin juga luluh. Prosesnya dinamis, masih berubah-ubah.
Keputusannya cuma di tangan Megawati ya...
Baca juga : Achmad Baidowi: Duit Jangan Diartikan Sebagai Politik Uang
Iya, kuncinya ada di kantong Megawati. Tidak bisa diganggu gugat. PPP cuma bisa sampai tahap mengusulkan Sandi sebagai bakal Cawapres.
Analisa Anda, figur Cawapres seperti apa yang dicari Megawati?
Kebutuhan PDIP adalah mencari figur yang senior, ulama berbasis NU (Nahdlatul Ulama), berbasis massa besar, tidak banyak kepentingan. Sehingga, tidak akan mengganggu PDIP jika telah menjadi Wakil Presiden. Tidak akan bersaing dengan Presiden.
Apa indikasinya?
Baca juga : Ujang Komarudin: Khofifah Pilihan Pas Dari Eksternal Koalisi
Pernah muncul wacana, yang diinginkan adalah Pak Kyai Miftahul Akhyar. Tapi, beliau tidak mau. Lalu, muncul nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Profesor Nasarudin Umar.
Duitnya Sandi banyak, bisa untuk modal atau cost pemenanganPilpres. Apakah ini membuat peluang Sandi lebih besar?
Tergantung kebutuhan PDIP, ingin mencari figur seperti apa. Kalau mencari yang punya uang, tentu Sandi pilihannya.
Kalau PDIP mencari ulama yang punya basis massa besar seperti NU, tentu lain ceritanya. Peluang Sandi jadi kecil.
Baca juga : Romahurmuziy: Empat Sehat, Lima Sempurna
Secara umum, bagaimana Anda melihat bursa bakal Cawapres pendamping Ganjar?
Kabarnya kan ada 10 nama bakal Cawapres. Semuanya berpotensi masuk, bisa juga tersingkir. Tergantung keputusan Megawati selaku pemilik otoritas penuh. Partai lain hanya bisa mengusulkan.
Intinya, Sandi harus bisa menaklukkan hati Megawati. [NNM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.