BREAKING NEWS
 

Jelang Melantai Di Bursa

GoTo Siapkan Jurus Cegah Saham Jeblok

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Senin, 21 Maret 2022 07:30 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo dalam paparan konferensi pers Public Expose GoTo secara virtual, Selasa (15/3). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) sudah mempelajari pasar sebelum resmi melantai di bursa. Sebab, emiten teknologi ini tak ingin nasibnya mengekor PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), yang harga sahamnya terus nyungsep.

Seperti diketahui, kompetitor GoTo, yakni Bukalapak, sudah lebih dulu melenggang di lantai bursa pada 6 Agustus 2021. Dibuka pertama kali dengan harga yang cukup tinggi sebesar Rp 1.060 per saham, saat ini saham BUKA terjun bebas.

Seperti pada Jumat (18/3), saham BUKA ditutup anjlok 1,47 persen di level Rp 268 per lembar saham. Pada pembukaan sempat berada di level tertinggi Rp 274, dan posisi terendah ke level Rp 262.

Baca juga : Prima Aryana Laris Manis, Purinusa Siapkan Cluster Megah Aryana

Saham BUKA saat ini berada di level terendah sepanjang sejarah, alias all time low. Pasca terkoreksi setelah ambruk ke level Auto Reject Bawah (ARB) selama 2 hari beruntun.

Dengan koreksi tersebut, kapitalisasi pasar BUKA hanya tersisa Rp 26,6 triliun, turun dibanding kapitalisasi pasarnya saat pertama kali melantai di angka Rp 87,6 triliun.

Itu sebabnya, mengapa saham GoTo saat ini dibooking dengan harga yang lebih rendah dari BUKA. Yaitu sebesar Rp 316-346 per saham, sebanyak 48 miliar saham baru Seri A. Menurut pihak GoTo, angka itu dinilai lebih realistis.

Baca juga : Bertemu Menhan Yunani Di Athena, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan

“Kami sudah menyiapkan strategi untuk mencegah penurunan harga saham pasca IPO. Strategi tersebut adalah penggunaan struktur menggunakan peraturan baru tentang Saham Dengan Hak Suara Multiple (SDHSM) dan greenshoe,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo dalam paparan konferensi pers Public Expose GoTo secara virtual, Selasa (15/3).

Struktur SDHSM yang dimaksud, yakni memberikan hak kepada para pendiri perusahaan dan beberapa tim manajemen, untuk mendapatkan hak suara mayoritas.

Dengan begitu, mereka tetap bisa mengambil keputusan cepat dan mengeksekusi strategi, guna menumbuhkan bisnis sesuai visi jangka panjang perusahaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense