BREAKING NEWS
 

Cegah Masalah Sistemik

Bahana TCW Dan 8 BUMN Teken MoU Kelola Dapen

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Jumat, 23 Desember 2022 07:30 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Aspek Prudent & GCG

Associate Director BUMN Research Group LMUI Toto Pranoto berharap, pengelolaan dapen oleh IFG dan Bahana TCW Investment, lebih profesional dan dapat meminimalisir risiko kerugian bagi para nasabahnya.

“Pengelola dapen harus lebih profesional dari sisi pengelolaan dan mampu men-generate return optimal dengan low risk. Sekaligus menerapkan praktik governance yang clear dan disiplin,” jelasnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Jasa Raharja Gencar Tekan Angka Kecelakaan

Menurut Toto, saat ini ada lebih dari 100 dapen BUMN yang sebagian besar mengelola manfaat pasti. Tetapi kondisi keuangannya sebagian unfunded. Artinya tingkat rasio kecukupan dana (RKD) di bawah 100. Jumlah kewajiban lebih besar dibandingkan aset. “Kondisi ini harus dibenahi secara terpadu,” ungkapnya.

Diakuinya, dengan terintegrasinya pengelolaan aset investasi dapen antara Bahana TCW Investment Management dan delapan BUMN pendiri dapen, merupakan bentuk terobosan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencegah terjadinya praktik tindak pidana korupsi yang pernah dialami oleh Jiwasraya maupun Asabri.

“Kejadian itu cukup mencoreng kepercayaan terhadap bisnis asuransi di Indonesia. Jadi supaya tidak mengulang kasus Jiwasraya atau Asabri supaya dilakukan pengawasan ekstra baik dari internal IFG maupun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar menjaga kepercayaan dan pertumbuhan bisnis asuransi yang sehat,” tegas Toto.

Baca juga : Ganjar Targetkan 100 Persen MPP Di Jateng

Ia menekankan, institusi pengawas internal dan external harus berdaya. OJK juga perlu lebih disiplin dalam monitoring dan penindakan sehingga industri bisa tumbuh lebih baik. Begitu juga dengan dapen BUMN akan menjadi lebih baik lagi setelah secara resmi diintegrasikan.

Ditambahkan Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat, investasi di pasar modal memiliki sejumlah risiko yang cukup besar. Namun, di satu sisi, investasi itu dapat mendatangkan keuntungan yang juga besar sehingga karakteristiknya sesuai untuk penempatan jangka panjang.

Teguh bilang, terdapat berbagai risiko yang harus dicermati industri asuransi dan dana pensiun, selaku pengelola dana jangka panjang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense