Sebelumnya
Ia melihat, pangsa beras dalam konsumsi energi sebesar 58 persen, sedangkan dari sisi pangsa protein sebesar 43 persen.
“Ketika harga beras naik sedikit, maka masyarakat yang berada di garis kemiskinan akan terganggu. Apalagi usaha tani padi melibatkan 13 juta rumah tangga. Makanya, Pemerintah tidak akan main-main dengan komoditas beras,” jelasnya.
Ia pun melihat, dari data inflasi pangan dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, beras bukan menjadi penyumbang inflasi yang utama.
Artinya, kata dia, Pemerintah mampu menstabilkan harga beras di pasar. Meskipun sejak Agustus tahun lalu, harga beras naik dan disikapi Pemerintah dengan melakukan Operasi Pasar (OP) besar-besaran.
Baca juga : HUT Ke-52, ASABRI Komit Patuh Kelola Perusahaan Dan Pelayanan Publik
“Tapi di situasi itu, KPM terlindung dari kenaikan harga beras karena ada Bantuan Pangan,” katanya.
Ia berharap, untuk menjaga stabilisasi harga beras ke depannya, Bulog mampu menyerap beras dengan jumlah besar.
Apalagi tahun ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan, penyerapan CBP mencapai 2,4 juta ton, di mana stok di akhir tahun ada sekitar 1,2 juta ton.
“Kalau bisa menyerap dalam jumlah banyak, maka inflasinya terkendali, bahkan rendah. Saya kira penugasan penyaluran Bantuan Pangan sebanyak dua kali (dalam setahun) itu, cukup,” tukasnya.
Baca juga : Data Jadi Tantangan Industri, Ini 3 Solusi Dari Sibernetik
Terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan, sebanyak 1,3 juta ton stok Bulog secured per tanggal 2 Agustus 2023.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, pada Rabu (2/8).
Arief melaporkan, Bulog telah menyalurkan beras lebih dari 1,34 juta ton untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta Bantuan Pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah.
“Pemberian bantuan beras ini, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat berpendapatan rendah,” ungkapnya.
Baca juga : Silaturahmi Dengan Pemuda Fak-Fak, Pandawa Ganjar Serahkan Peralatan Olahraga
Untuk diketahui, berdasarkan data BPS, inflasi Juli 2023 menunjukkan bahwa tren inflasi tahunan mengalami penurunan sejak Februari hingga Juli 2023 secara berurutan dari 5,47 persen, 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, 3,52 persen dan 3,08 persen (yoy).
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 4/8/2023 dengan judul Pacu Kegiatan Ekonomi, Bantuan Pangan Ampuh Rem Inflasi & Sejahterakan Petani
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.