Dark/Light Mode

Kelurahan Wukirsari, Tangani Stunting Dengan Data Desa Presisi

Minggu, 23 Juli 2023 13:03 WIB
Forum Diskusi tentang pengentasan stunting di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (22/7). Foto: Istimewa
Forum Diskusi tentang pengentasan stunting di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (22/7). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengapresiasi Kelurahan Wukirsari, dalam penanganan stunting menggunakan Data Desa Presisi.

Hal ini disampaikan dalam Forum Diskusi tentang pengentasan stunting di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (22/7).

Dia mengatakan, program rembuk stunting merupakan komitmen dari Presiden Joko Wibowo dalam penangan pengentasan stunting di Indonesia.

"Kenapa pengentasan stunting ini menjadi penting? Karena negara kita bersiap menghadapi Indonesia Emas tahun 2045. Jadi kita harus mempersiapkan SDM yang unggul untuk menunjang hal tersebut," ucap Hasto.

Baca juga : Pakar Kesehatan Sebut Cara Atasi Stunting Tak Sesederhana Ucapan Prabowo

Atas itu, Hasto menyampaikan, terima kasih atas bantuan dan komitmen Pitaloka Foundation dan IPB yang sudah melakukan pendampingan di Kelurahan Wukirsari terkait pendataan stunting berbasis data presisi.

"Semoga ini bisa dilakukan di desa-desa lainnya di Indonesia," ucap Hasto.

Pendiri Pitaloka Foundation Dr Rieke Diah Pitaloka menekankan, desa menentukan kemajuan masa depan Indonesia.

"Kalau Indonesia mau maju harus berawal dari desanya yang maju," kata Rieke.

Baca juga : Relawan Mas Bowo Gelar Ragam Kegiatan Secara Serentak Di 3 Provinsi

Dalam kesempatan tersebut, Rieke mengapresiasi, Kelurahan Wukirsari berani menjadikan Data Desa Presisi sebagai dasar dalam musrembang desa.

Apalagi, lanjutnya, dalam penanganan pengentasan stunting di Wukirsari.

"Mari kita berjuang bersama menjadikan Desa Wukirsari sebagai pilot project untuk mengimplementasikan Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia," kata Rieke.

Rieke mengatakan, saat ini setiap sebelum pelaksanaan Musrembang akan diadakan pra Musrembang yang sudah menggunakan data desa presisi. Perumusan anggarannya bisa bersumber dari APBD kabupaten dan provinsi hingga APBN pusat.

Baca juga : Buronan Ditangkap Polisi Timor Leste

"Jadi penyaluran program dari pusat pun akan bisa disalurkan dengan maksimal," kata Rieke.

Hadir juga Anggota DPR RI My Esti Wijayanti, Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN Dr. Mego Pinandito , Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Bantul Hanung Raharjo, dan Dekan FEMA IPB Dr. Sofyan Sjaf.

Selain itu, perwakilan Baznas Provinsi DIY dan Wali Nagari dari Panampuang Kabupaten Agam Sumatera Barat untuk studi banding tentang Data Desa Presisi di Wukirsari.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.