BREAKING NEWS
 

Akselerasi EBT Hingga Capai NZE, PLN Jaring 14 Kerja Sama Global Di COP28

Reporter : IRMA YULIA
Editor : SRI NURGANINGSIH
Jumat, 15 Desember 2023 16:45 WIB
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam sambutannya pada salah satu sesi COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab menyampaikan, guna mengatasi krisis iklim dunia, komunitas global mesti bersatu, terutama untuk mengatasi tantangan transisi ke energi hijau, baik dari sisi teknologi, kebijakan dan investasi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Darmawan menilai, upaya ini mampu menghindarkan emisi hingga 30 juta ton CO2. Kemudian, PLN bersama Masdar perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Setelah sukses membangun PLTS Terapung Cirata, keduanya sepakat untuk melakukan kajian menambah kapasitas PLTS Terapung Cirata dan pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, PLN bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) juga melakukan studi pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia untuk membangun Green Hydrogen Plant (GHP), yang akan disuplai dari PLTS dan listrik dari grid PLN yang didukung layanan Renewable Energy Certificate (REC).

"Green hydrogen yang dihasilkan, rencananya akan dikonversi di Ammonia Plant Pupuk Kujang menjadi green ammonia," katanya.

Lalu, PLN bersama Pupuk Indonesia menggandeng ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi untuk berkolaborasi dalam pengembangan industri hidrogen hijau dan amonia hijau terintegrasi di Gresik.

Baca juga : Sinergi BUMN di COP28 Dubai, PLN dan PTBA Kerja Sama Manfaatkan FABA PLTU

Perseroan juga menyepakati kerja sama dengan ACWA Power, dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Selain itu, PLN menyepakati kerja sama dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, untuk mengembangkan teknologi smart grid.yang bisa mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti angin dan surya.

Selain itu, di sisi hilir, kolaborasi ini mengakselerasi penerapan teknologi smart meter untuk meningkatkan customer experience.

Lalu, kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Hydrogen De France (HDF Energy) terkait pengembangan Hydrogen Fuel Cell Hybrid Power Plant di Indonesia.

Setelah berhasil memproduksi hidrogen hijau di Indonesia, pihaknya akan mengembangkan pembangkit listrik berbasis hidrogen dengan asistensi dari HDF Energy.

Baca juga : Lanjutkan Transisi Energi, PLN Siap Jalin Kolaborasi di COP 28 Dubai

Lewat kerja sama ini, Darmawan menjelaskan PLN akan mengembangkan utilisasi hidrogen melalui proses elektrolisa dan mengolahnya menjadi listrik untuk melayani daerah pelosok.

Bahkan, kedua belah pihak juga bersepakat untuk bersama-sama dalam studi pengembangan pembangkit listrik baseload dan non-intermittent.berbasis EBT, baterai, dan hidrogen.

Termasuk, potensi pembentukan Join Venture Company dalam pengembangan proyek EBT di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) khususnya di wilayah Indonesia Timur, dengan penekanan awal di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Perseroan mengambil langkah agresif dengan mendesain ulang Rancana Usaha Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional dan menghapus rencana penambahan 13 Gigawatt (GW) pembangkit berbasis batubara, guna menghindarkan emisi hingga 1,8 miliar metrik ton CO2.

”RUPTL PLN dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) merupakan yang paling hijau sepanjang sejarah di Indonesia. Kami bersyukur, rencana ini mendapatkan dukungan penuh dari komunitas global, sehingga akselerasi transisi energi Indonesia akan berjalan dengan signifikan,” tegas Darmawan.

Baca juga : UI Tingkatkan Peringkat Dan Perkuat Kemitraan Global

Pihaknya juga mengembangkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

"Skema ARED, secara agresif akan menambah kapasitas pembangkit PLN 75 persen dari energi terbarukan dan 25 persen dari gas," pungkas Darmawan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense