Dark/Light Mode

Airlangga Ajak Semua Negara Kerja Sama Atasi Krisis Global

Sabtu, 22 Juli 2023 11:22 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak semua negera bekerja sama mengatasi krisis global.

Hal tersebut dikatakan Airlangga mewakili Presiden Jokowi pada Pertemuan Tingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan yang ketiga dari Champion Group Of The GCRG (Global Crisis Response Group) on Food, Energy, and Finance, yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (21/7).

Pertemuan dipimpin Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres dan dihadiri oleh Champions GCRG dari beberapa negara. Diantaranya Presiden Persatuan Komoro dan Ketua Uni Afrika (African Union), Presiden Senegal, Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, dan Sekretaris Jenderal United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD). Sedangkan Perdana Menteri Denmark, Perdana Menteri India, Perdana Menteri Jepang, dan Kanselir Jerman diwakili masing-masing oleh Menteri yang ditugaskan.

Baca juga : Netralitas ASN Masuk Kerawanan Luar Biasa

Pertemuan Champions Group GCRG tersebut membahas konsensus global dalam mencegah, memitigasi, dan merespons dampak global dari krisis yang saling berhubungan, terkait dengan keuangan, pangan dan pupuk. Serta energi, terutama di negara-negara yang rentan terdampak.

Mengawali pertemuan, Sekjen PBB Guterres mengatakan, saat ini kondisi separuh dunia tenggelam dalam bencana pembangunan yang dipicu oleh krisis utang. “Sekitar 3,3 miliar orang atau hampir separuh manusia di dunia, tinggal di negara-negara yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembayaran bunga utang daripada untuk pendidikan atau kesehatan,” ujarnya Guterres.

Selain berbagi pengalaman atas strategi untuk mengatasi kerentanan utang, masing masing Champions Group GCRG juga membentuk respons global yang terintegrasi dalam skala besar. Mereka juga memobilisasi tindakan terkoordinasi untuk menangani ketahanan pangan, transisi energi dan keuangan dengan penekanan pada pengurangan utang.

Baca juga : Kunjungi Indonesia, Delegasi Hong Kong Siap Kerja Sama Bisnis

Sementara, Airlangga dalam paparannya, menyampaikan penjelasan mengenai berbagai upaya dan pengalaman Indonesia dalam forum multilateral mengatasi masalah kerentanan dalam krisis pangan, energi dan keuangan, serta pentingnya mengatasi tantangan permasalahan utang di tingkat global. “Selama Presidensi G20, Indonesia memastikan komitmen anggota G20 untuk melipatgandakan upaya global dalam mengatasi kerawanan pangan,” ujarnya. 

Pada tingkat regional, kata Airlangga, sebagai Ketua ASEAN tahun ini dan ekonomi terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia mendorong bantuan internasional lebih lanjut yang berfokus pada negara-negara berkembang yang rentan dan menyambut baik keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

Indonesia mengharapkan lebih banyak dukungan internasional untuk membantu negara-negara berkembang, dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan dalam mengantisipasi tantangan di masa depan. Seperti di sektor keuangan, energi, dan pangan.

Baca juga : Indonesia-Inggris Siap Garap Kerja Sama Ekonomi Digital Dan Energi Terbarukan

Dalam laporan yang telah dibuat oleh PBB, Least Developed Countries (LDCs) mengalami tingkat pinjaman delapan kali lebih tinggi daripada Negara Maju. Beban keuangan ini menghambat kemampuan LDCs untuk mendanai investasi vital, menghambat kesinambungan utang dan kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan. 

Terkait dengan hal ini, Airlangga menegaskan kembali dedikasi setiap negara untuk menjunjung tinggi semua komitmen yang telah ditetapkan, dalam Kerangka Kerja Bersama untuk Penanganan Hutang di luar DSSI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.