BREAKING NEWS
 

Nur Kholis, Petani Paprika yang Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : UJANG SUNDA
Rabu, 29 April 2020 13:31 WIB
Paprika hasil produksi Nur Kholis (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendemi Covid-19 di Indonesia membuat sebagian besar aktivitas harus dilakukan dari dalam rumah. Namun, berbeda dengan aktivitas bertani. Produksi tak bisa berjalan bila petani tak turun ke lahan.

Nur Kholis, salah satu petani milenial di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa dirinya tetap berproduksi paprika meskipun virus corona tengah mewabah. “Kami tetap produksi paprika, yang dulu awalanya hanya satu screen house sekarang sudah lima screen house,” ucapnya, seperti keterangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (29/4).

Baca juga : Bos BI Yakinkan Ekonomi Melonjak di 2021 Pasca Pandemi Covid-19

Kholis bercerita, dirinya mengembangkan paprika menggunakan screen house di ketinggian 850-1.050 Mdpl. Masing-masing screen house ditanami 5.000 batang pohon. Budidaya paprika ini sudah dgeluti selama kurang lebih 6 kali musim tanam. Satu musim tanam bisa enam hingga sembilan bulan. Pada bulan ketiga, mulai panen dan pemetikan dilakukan sekali sepekan hingga mencapai 30 kali petik. “Produktivitas per pohonnya bisa mencapai 3 kilogram,” tambahnya. 

Adsense

Kholis mengungkapkan, budidaya paprika ini sangat menguntungkan. Sebab, pendapatan yang diperoleh dalam satu kali musim tanam kurang lebih bisa mencapai Rp 450 juta. Sedangkan biaya pembuatan screen house sekitar Rp 250 juta. 

Baca juga : Para Pahlawan Daur Ulang Sampah Di Tengah Covid-19

“Itu bisa (screen house) dipakai hingga 5 tahun. Kalau ditambah biaya produksi per musim per pohon yang hanya Rp 30.000. Artinya dengan harga jual yang cenderung stabil pada rata-rata Rp 30.000 per kilogram, kita bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 50 juta per musim tanam,” ungkap dia. 

Dia mengungkapkan, potensi pasar paprika masih luas. Dari kuota produksi yang ada baru bisa memenuhi kurang lebih 70 persen dari permintaan di Indonesia. Jangkauan pasar Kholis telah sampai ke wilayah Jakarta, Bandung, Bali, Malang, dan beberapa kota di Jawa Timur. “Untuk kondisi saat ini memang pemasaran agak tergangu namun masih tetap jalan,” tandasnya.

Baca juga : Ekspor Manggis Laris Manis di Tengah Pandemi Covid-19

Melihat kegigihan Kholis, Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Sukarman, sangat mengapresiasi. Dia berharap agar sosok Nur Kholis bisa menjadi contoh bagi petani-petani yang lain. “Saya sangat bangga dengan kegigihan Pak Nur Kholis. Dirinya sudah membuktikan bahwa jika suatu usahatani ditekuni dapat terus berkembang,” ujar pria yang akrab dipanggil Karman ini.

Kholis, lanjut Karman, juga mampu membaca dan memanfaatkan peluang-peluang pasar sayuran, khususnya untuk komoditas paprika. “Jika membutuhkan tambahan modal, bisa mengagkses KUR yang merupakan program Kementan tahun ini,” tutup Karman. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense