Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Para petani manggis di daerah Senduro, Lumajang, Jawa Timur, bisa bernapas lebih lega. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, hasil panen manggis asal kawasan tersebut bisa kembali diekspor ke mancanegara.
“Saat ini masih berlangsung ekspor manggis dari Lumajang untuk tujuan China. Dikirimnya melalui jalur laut lewat pelabuhan Tanjung Priok. Ini untuk mensiasati adanya pembatasan ekspedisi melalui jalur penerbangan internasional ke China di tengah wabah Covid-19,” ujar Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, di Jakarta, Senin (27/4).
Anton, sapaan akrab Prihasto, mengungkapkan bahwa bergeliatnya kembali ekspor buah tropis ini menggembirakan. Karena akan membawa manfaat positif bagi perekonomian nasional. Khususnya bagi petani manggis. “Mereka bisa menikmati harga manggis yang lebih baik,” kata alumnus Univeristas Brawijaya tersebut.
Anton menjelaskan, permintaan buah-buahan tropis di berbagai negara sebenarnya sangat tinggi. Terlebih pada saat pandemi Covid-19, masyarakat dunia sangat membutuhkan asupan vitamin asal buah-buahan segar.
“Manggis ini sudah lama dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Permintaan pasar luar negeri cukup tinggi. Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita akan terus dorong ekspor buah tropis kita, apapun keadaannya. Hal ini juga bagian dari program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GraTiEks) komoditas pertanian yang dicanangkan oleh Mentan SYL. Justru saat seperti sekarang ini adalah momentum sekaligus peluang bagus untuk para eksportir mengisi pasar dunia. Tentunya tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” terang Anton.
Ketua Asosiasi Petani Manggis “Senduro Makmur” Kandangtepus Senduro Lumajang, Sahul Priyadi (49), mengaku senang hasil panen manggis dari daerahnya bisa kembali diekspor. Meski setiap tahun pihaknya rutin memasok manggis ke eksportir, diakuinya tahun ini sempat muncul was-was akibat terpaan wabah Corona.
Baca juga : Ekspor Hortikultura Laris Manis, Eksportir Serap Hasil Panen Petani
“Senang sekali ada ekspor manggis lagi. Terus terang kami sempat khawatir tahun ini tidak bisa ekspor lagi karena adanya Virus Corona. Alhamdulillah, ternyata tahun ini mitra eksportir kami masih bisa (ekspor) lagi lewat pelabuhan Jakarta,” kata Sahul.
Menurut koordinator pengumpul manggis wilayah Lumajang tersebut, sejak awal Maret 2020 lalu hingga saat ini sudah mengirim sedikitnya 90 ton manggis untuk diekspor melalui PT Bumi Alam Sumatera (BAS). Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dia mampu memasok rata-rata 55 ton untuk dieskpor. “Ekspor manggis dari Lumajang terbilang lancar. Buktinya, sejak awal Maret sampe sekarang sudah kirim 12 kali sebanyak 1.000 boks, masing-masing boks beratnya 7,5 kilogram. Jadi totalnya sudah sekitar 90 ton. Ini masih jalan terus, sampai kira-kira panen bulan Mei nanti,” kata Sahul.
Jika ada ekspor begini, kata Sahul, petani bersyukur karena harga manggis bisa terjaga bagus biarpun sedang panen raya. Sekarang ini manggis kami dibeli eksportir Rp 13 ribu sampai Rp 15 ribu per kilo sesuai grade. “Kalau pas lagi jarang manggis, pernah dihargai sampai Rp 45 ribu sampai Rp 60 ribu sekilo. Lha, kalau hanya ngandelin jual ke penebas lokalan, harganya bisa jauh dibawah itu,” ungkapnya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya