BREAKING NEWS
 

Nolak Bantuan Bank Dunia

Luhut Amalkan Tangan Di Atas Lebih Baik Dari Tangan Di Bawah

Reporter : M ADE AL KAUTSAR
Editor : UJANG SUNDA
Rabu, 18 November 2020 06:51 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

 Sebelumnya 
"Saya sangat senang bisa mendiskusikan Omnibus Law tentang Penciptaan Kerja dengan Menteri Pandjaitan. Implementasinya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia," kata Malpass, di Washington DC, Senin (16/11).

Sementara, kepada perwakilan dagang AS (USTR) Robert Lighthizer, Luhut menyampaikan terima kasih atas perpanjangan GSP atau fasilitas perdagangan yang diberikan pemerintah AS untuk membebaskan bea masuk barang-barang dari Indonesia. Perpanjangan GSP ini memberikan peluang peningkatan lapangan kerja dan kesempatan bagi banyak UKM di Indonesia. Lighthizer juga mengaku senang atas kerja sama dan proses negosiasi yang dilakukan Indonesia. 

Baca juga : Kumpulkan Massa Lebihi Batas, Calon Pilkada Bangka Tengah Disemprit Bawaslu

Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, yang ikut mendampingi Luhut ke Amerika, menceritakan serangkaian agenda yang diikuti bosnya. Salah satunya ketika bertemu IMF. 

"Mereka memuji program pemulihan ekonomi di Indonesia. Seperti dalam hal pemberian stimulus, yang tidak menimbulkan utang," kata Jodi, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Kementan Ekspor Bahan Baku Obat Hewan Sediaan Premiks Ke Eropa Dan Asia

Soal penolakan suntikan dana segar dari Bank Dunia, Jodi mengatakan, Luhut punya alasan kuat. Sekarang, Indonesia bukan lagi negara yang tangannya di bawah. 

"Indonesia sekarang bukan lagi negara penerima donor. Kita itu sudah sebagai mitra. Amerika, World Bank, itu kerja sama dengan Indonesia lebih sebagai mitra. Kita sudah negara besar kan," ucapnya.

Baca juga : Jokowi : Alhamdulillah, Kasus Aktif dan Kesembuhan Covid RI Lebih Baik Dari Rata-rata Dunia

Selain itu, Luhut, sebut Jodi juga bertemu dengan orang-orang dekat Presiden terpilih AS, Joe Biden. Mulai dari Timses Biden hingga "think tank" Partai Demokrat. "Harapan kita, bisa bekerja sama lebih lanjut dengan pemerintahan Amerika, siapa pun nanti (presiden) hasil akhir Pemilu Amerika," tutupnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense