BREAKING NEWS
 

Teten Dorong Petani Bangun Korporatisasi Petani Melalui Koperasi

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Senin, 23 November 2020 14:47 WIB
Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Jakarta Food Security Summit yang digelar secara virtual, Rabu (18/11). (Foto: Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong para petani, pekebun, dan nelayan yang sebagian besar tergolong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mulai berkonsolidasi dan membangun korporatisasi petani melalui koperasi. Teten menjelaskan. sektor pertanian, termasuk di dalamnya perikanan, masih didominasi para pelaku UMKM dengan persentase mencapai 90 persen.

Teten memastikan, pemerintah akan membantu para petani itu dalam membentuk korporasi. “Kami mengembangkan program di Kemenkop UKM yang disebut korporatisasi petani,” jelas Teten, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (23/11).

Baca juga : Retno Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Aman Di Tengah Pandemi

Ia lalu menjabarkan tantangan pengelolaan pertanian rakyat di Indonesia. Yakni usahanya dalam skala kecil, tata kelola belum modern, dan masuk ke industri hilir. 

Adsense

“Arahan Presiden Jokowi pada Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 12 September 2017, agar petani diorganisir dalam korporasi. Dengan tujuan agar berdaulat atas hasil produknya atau menikmati nilai tambah di on farm dan off farm, membangun industri dengan skala ekonomi yang besar dan tata kelola manajemen yang profesional,” kata Teten.

Baca juga : Menteri Teten : LPDB Perkuat Permodalan Koperasi Di Indonesia

Pihaknya kemudian mencari solusi kelembagaan terkait tantangan di sektor pertanian dengan mendorong petani untuk membangun kelembagaan usaha yang dikelola secara profesional dan dalam skala keekonomian. “Kalau kita lihat kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan, kontribusi kepada PDB (pendapatan domestrik bruto) 13 persen, persentase terbesar UMKM di pertanian,” katanya.

Pihaknya telah memetakan koperasi di sektor pangan yang potensial untuk didorong menjadi koperasi modern. “Kami sedang meng-exercise 8 komoditas pangan untuk masuk dalam korporatisasi petani,” katanya.

Baca juga : Tekan Impor, Pembangunan Food Estate Harus Terintegrasi

Saat ini, kata Teten, Kemenkop UKM bersama dengan Agriterra telah menggulirkan sebuah gagasan pengembangan korporasi petani model koperasi. Yaitu sebuah upaya menjadikan petani sebagai penikmat terbesar dari nilai tambah yang tercipta dengan cara berinvestasi mendirikan industri pengolahan miliknya.

Terdapat 7 koperasi yang menjadi pilot project. Yakni KSU Citra Kinaraya, Demak (Komoditas Beras premium specialty); Koperasi Berkah Multi Generasi, Bandung (Komoditas Kentang); dan KPMK Pangandaran (Komoditas Kelapa); Koperasi Rakyat, Halmahera (Komoditas Kelapa); KAN Jabung, Malang (Komoditas Tebu/Susu); Koperasi Pugar Ronggolawe Makmur, Tuban (Komoditas Garam); dan KPSP Saluyu, Kuningan (Komoditas Susu). [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense