Dark/Light Mode

Proyek Percontohan Korporasi Petani Berbasis Koperasi Ditargetkan Beroperasi Maret 2021

Senin, 9 November 2020 21:02 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, proyek percontohan program korporatisasi petani modern berbasis koperasi (corporate modern farming based cooperative) yaitu KSU Citra Kinaraya Demak, ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2021. Korporasi ini memiliki Rice Milling Unit (RMU) atau pabrik penggilingan padi berkapasitas 50 ton per hari. 

"Saat ini, lahan persawahan yang dikelola KSU Citra Kinaraya baru seluas 100 hektar. Akan kita dorong menjadi 1.000 hektar untuk mencapai skala ekonomis atau skala bisnis," ujar Teten usai bertemu dengan pengurus KSU Citra Kinaraya, yang merupakan Koperasi Tingkat Provinsi di Jawa Tengah, di Semarang, Senin (9/11) 

Baca juga : Situng Tak Lagi Dipakai Di Pilkada 2020

Terkait pembangunan pabrik beras, KSU Citra Kinaraya akan membentuk perusahaan yang lalu akan membangun pabrik beras dengan nilai investasi total mencapai Rp 40 miliar. Sebanyak 30 persen di antaranya berasal dari koperasi petani. 

Untuk petani anggota koperasi yang menggarap lahannya, akan diarahkan mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Kalau sudah ada row model bisnis seperti ini, perbankan tidak akan ragu mendanai. Kita sudah dapat perbankan yang siap mendanai petani yaitu BNI dan juga didukung penjaminan Jamkrida Jateng," jelas Menkop UKM. 

Baca juga : Polisi Belum Terima Pencabutan Laporan Penganiayaan Yang Dilakukan Bahar

Sementara, dana pembangunan pabrik penggilingan beras selain diperoleh dari modal koperasi, juga akan diperkuat oleh LPDB-KUMKM. Nantinya, koperasi yang membeli gabah petani secara tunai. Gabah akan diolah oleh pabrik sebelum dilepas ke food station seperti di Cipinang Jakarta atau ke swasta maupun BUMN sebagai offtaker beras. 

“Jadi, petani hanya konsentrasi pada penanaman lahan. Yang berhadapan dengan market adalah koperasi, bukan petani perorangan. Ini cara kita melindungi petani kita agar terlindungi dari market,” kata Teten. Selain itu, bantuan pemerintah seperti alat pertanian dan pupuk juga akan masuk ke dalam model bisnis tersebut. Ekosistem ini diharapkan mampu memberikan keuntungan kepada petani. 

Baca juga : Kementan Dorong Korporasi Petani Bawang Merah Di Kulonprogo

Produksi Varian Beras 
Manager Utama KSU Citra Kinaraya Hery Sugiartono mengatakan, nantinya RMU akan berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di Demak. Saat ini, usaha bisnis KSU Citra Kinaraya yang sudah berjalan adalah di bidang pengolahan beras khusus organik (beras hitam protein tinggi, cokelat, merah), beras khusus (ekspor, japonica, jasmin, basmati), beras premium, beras medium, beras Genki, beras khas Mlathi, silica powder, pakan ternak produk samping pengolahan beras, tepung dedak, minum seduh dari beras hitam. Bahkan sudah ekspor ke mancanegara yaitu Vietnam, India, Pakistan, Myanmar, dan Thailand. “Semoga impian selama ini untuk meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan beras bisa terwujud,” ungkap Hery.

Dengan Program Korporasi dari Kemenkop UKM dan dukungan pendanaan peningkatan kapasitas usaha dari LPDB-KUMKM, Hery berharap bisa menjaga pasokan pasar bahkan ekspor. Terlebih saat pandemi ini animo masyarakat sudah bergeser tidak hanya untuk kebutuhan pangan namun kepada pangan sehat dan higienis. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.