Dark/Light Mode

Menteri LHK Jemput Bola Kejar Realisasi Perhutanan Sosial

Sabtu, 7 November 2020 08:18 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya saat melihat program perhutanan sosial di Riau.
Menteri LHK Siti Nurbaya saat melihat program perhutanan sosial di Riau.

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Perhutanan Sosial (hutsos) yang digagas Presiden Joko Widodo, terbukti telah memberi dampak positif bagi masyarakat.

Untuk meningkatkan Hutsos, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan berbagai strategi baru dalam bentuk penyusunan peta jalan atau road map untuk mempercepat distribusi akses masyarakat terhadap Perhutanan Sosial (hutsos)

“Saya telah menugaskan Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto serta jajaran terkait lainnya, menyiapkan roadmap mengejar target percepatan Hutsos dengan sisa waktu empat tahun ke depan,'' kata Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Jakarta, Kamis (5/11). 

Siti menargetkan, akhir Desember 2020 telah didistribusikan sebanyak 4,7 juta ha dari total target perhutanan sosial 12,7 juta ha sampai 2024.

“Sisanya ada 8 juta ha yang perlu didistribusikan hingga 4 tahun ke depan,” tuturnya.

Baca juga : Menteri LHK Jamin UU Cipta Kerja Tak Bikin Hutan Rusak

Siti menerangkan, upaya percepatan kuantitas dan peningkatan kualitas hutsos disiapkan dari pra izin melalui program kerja bersama 'jemput bola', dan program coaching atau tim terpadu vertek bersama sampai ke tingkat tapak.

Sampai upaya pada output berupa naiknya nilai tambah dan daya saing melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan produkfitas Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).

''Saat ini telah terbentuk 7.408 KUPS. Diperkirakan pada akhir tahun 2024 bisa mencapai 45.500 KUPS. Selain distribusi akses dan pembentukan KUPS, tantangan juga pada program kenaikan kelas KUPS pada setiap tahunnya,'' jelas Siti.

Presiden Jokowi telah meminta dibuatkan KUPS percontohan untuk direplikasi pada KUPS lainnya agar naik kelas.

Untuk itu, KLHK telah menyusun roadmap percepatan distribusi akses hutsos 2020-2024 dan menerapkan sejumlah strategi akselerasi distribusi akses dan kenaikan kelas KUPS.

Baca juga : Jokowi Pengen Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Jadi Contoh

Menyikapi situasi pandemi, KLHK terus bekerja dengan memodifikasi kegiatan berbasis lapangan yang ditunjang dengan kerja bersama kelompok dan program coaching kepada kelompok tani di tingkat tapak secara virtual.

''Bapak Presiden juga meminta pendampingan kelompok tani hutan terus diberikan, agar izin benar-benar bisa memberikan manfaatan ekonomi bagi masyarakat,” ujar Siti.

KLHK mencatat, saat ini di 6.725 lokasi perhutanan sosial, yang telah memiliki pendamping sebanyak 1.250.

“Ke depan, kita arahkan satu lokasi satu pendamping hutsos,'' tegas Siti.

Semua ini lanjut Siti , tentunya akan ditunjang kebijakan dari semua K/L antara lain Kemendagri, Kementan, KemenKKP, KemenKOP UKM, KemenBUMN (HIMBARA), Kemendag serta offtaker klaster komoditi KUPS, baik BUMN maupun BUMS.

Baca juga : Genjot Jumlah Turis, Kemenparekraf Revitalisasi Wisata Bali

Terbukti dari berbagai komoditas hutsos ternyata dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan nasional.

Di antaranya, untuk komoditas buah-buahan 55,27%, kayu-kayuan 9,63%, tanaman pangan 6,28%, gula aren 6,28%, kopi 4,67% dan madu 2,95%.

Bahkan beberapa komoditi sudah bisa melakukan ekspor, seperti minyak kayu putih ke Singapura, gula semut (Aren) ke Eropa, gaharu dan madu ke timur tengah dan ASEAN, serta masih banyak komoditi lainnya seperti kayu manis, pala (rempah-rempah) dan kopi.

''Dengan kerja bersama semua pihak, Hutsos dapat menjadi penggerak lahirnya titik ekonomi baru yang mensejahterakan rakyat. Hutan lestari, rakyat sejahtera,'' tegasnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), perhutanan sosial terbukti telah berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Survei ini dilakukan terhadap 210 orang ketua dan pengurus dari 103 kelompok usaha perhutanan sosial. (NOV)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.