RM.id Rakyat Merdeka - Perbankan mengalami tantangan yang signifikan dalam melaksanakan fungsi intermediasinya akibat Pandemi Covid - 19.
Untuk mengoptimalkan kembali fungsi intermediasi itu, perbankan perlu melakukan transformasi demi menjawab berbagai permasalahan yang muncul dengan solusi.
Baca juga : Masalah Pendidikan Di Masa Pandemi, Publik Harapkan Solusi Cerdas Dari Nadiem
Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat sharing dalam Business Meeting BNI 2021 dan BNI Transformation Kick Off 2021 di Jakarta, Rabu (27/1).
Sri Mulyani mencatat, akibat pandemi, perbankan nasional mengalami perlambatan kredit hingga ke level terendah akibat permintaan terhadap pembiayaan bank yang menurun seiring kinerja korporasi yang tertekan, juga karena sikap perbankan yang semakin berhati-hati.
Baca juga : Perpanjang SIM Di Jakarta, Hari Minggu Ini Hadir Di 2 Lokasi
Ia menambahkan Kredit Modal Kerja bahkan memasuki zona kontraksi sejak Juni 2020, sehingga dapat memperberat upaya pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi tidak dapat dipercepat hanya dengan mengandalkan APBN. Oleh karena itu, diperlukan langkah - langkah untuk normalisasi pertumbuhan kredit.
Sri Mulyani mengatakan dalam menghadapi berbagai goncangan, perbankan sudah mempersiapkan diri dengan permodalan yang cukup baik. Bank juga terus melakukan efisiensi sebagai dampak positif dari digitalisasi layanan. Bank juga terus menyesuaikan suku bunga yang diharapkan terjaga konsistensinya, untuk menormalisasi kredit.
Baca juga : Pelaku UMKM Ini Mampu Bertahan Saat Pandemi Covid-19
Saat ini tengah berlangsung perubahan ekosistem yang muncul, seperti teknologi digital, shadow banking, hingga cloud computing. Perbankan harus memahami perubahan ekosistem ini dan melakukan langkah - langkah struktural, serta jangan terlena karena merasa besar. Diperlukan penguatan struktural, adanya transformasi digital, serta transformasi kerja.
"Tujuannya adalah karena kami ingin sektor perbankan tetap memiliki ketahanan, serta menjadi agen intermediasi yang efisien dengan tetap kompetitif. Saya berharap dalam situasi pandemi ini, sektor perbankan dan dunia usaha melakukan refleksi dan melihat secara teliti perubahan yang terjadi, capture perubahan yang positif serta terus berupaya mengembangkan bisnis model dan daya saing, sehingga tidak hanya bisa beradaptasi tetapi bisa keluar dari krisis secara lebih cepat dan kuat," tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.