BREAKING NEWS
 

Berantas Pungli, JICT Perkuat Sistem Digital

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : FAQIH MUBAROK
Rabu, 16 Juni 2021 19:39 WIB
Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) saat menerima aduan pungli di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/6). (Foto: Biro Pers Istana)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) melakukan bersih-bersih sekaligus pembenahan setelah rame oknum yang melakukan aksi pungutan liar (pungli).

Direktur Utama JICT Ade Hartono mengatakan, upaya pembenahan antara lain mengurangi kontak langsung petugas dengan customer pelabuhan. Caranya, dengan memperkuat sistem digitalisasi dari mulai pembayaran hingga kegiatan teknis di pelabuhan.

Ade menjelaskan, sistem digitalisasi akan diperkuat untuk menciptakan terminal petikemas yang canggih untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa.

Baca juga : Pungli Dihabisi, Pengusaha Logistik Happy

"Dari isu terkini belakangan ini, di JICT kami punya komitmen kuat, penegakan integritas layanan pengguna jasa. Juga menjunjung tinggi hal integritas menjadi pelabuhan yang bersih. Kami mendukung upaya penegakan hukum untuk memberantas pungli," katanya dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (16/6).

Ade mengaku sudah melakukan tindakan tegas kepada perusahaan outsourcing yang terlibat dengan memberikan surat teguran keras kepada vendor.

Adsense

"Kita sudah lakukan tindakan tegas. Yang terlibat pegawai itu outsourcing, kita lakukan tindakan tegas ke vendor. Karena kita punya kontrak ke vendor dan sudah surat teguran keras," tegasnya.

Baca juga : Hilangkan Pungli di Pelabuhan, Pelindo Bisa Nyontek Cara KAI

Saat ini, perusahaan sudah menerapkan sistem NGen sistem ini untuk melakukan kontrol terhadap pekerja di pelabuhan. Juga menggunakan JICT Auto Gate System (JAGS) agar penanganan petikemas lebih efektif untuk keluar masuk truk.

Wakil Direktur Utama JICT Budi Cahyono mengatakan, soal pungli, JICT mendukung penuh langkah yang dilakukan pemerintah dan aparat penegak hukum membersihkan praktik pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kami terus menginvestigasi adanya pungli di JICT yang beredar beberapa hari, JICT akan menindak tegas oknum yang melanggar hukum. JICT juga menjalankan whistle blowing program termasuk menyediakan line khusus untuk pengaduan pungli," katanya.

Baca juga : Menaker Minta Pengusaha dan Pekerja Perkuat LKS Tripnas

Menurutnya, beberapa hal yang akan dilakukan seperti penyesuaian pengerahan operator akan dimaksimalkan pada shift malam, di mana workload paling banyak di malam hari. Untuk batas waktu bongkar muat akan memperbaiki rata-rata performance kurang dari 109 menit untuk pengantaran dan 72 menit untuk receiving.

"Kita akan mencoba kurang dari 109 menit. Tapi kalau truk impor memang butuh waktu 1-2 jam, waktu peak bisa lebih tinggi lagi. Belum lagi kalau weekend lebih banyak lagi. Makanya kalau weekend itu tidak menutup terjadi penumpukan, walaupun sampai saat ini masih bisa di-manage," jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense