BREAKING NEWS
 

Catatan Djoko Setijowarno

Perkeretaapian Di Masa Depan

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 8 Oktober 2021 09:48 WIB
Stasiun Garut (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Membangun Kereta Api Perkotaan harus cermat dan ada kejelasan dari Pemerintah Daerah dalam bentuk keikutsertaannya (tidak terulang kasus LRT Sumatera Selatan). Sebaiknya, angkutan umum berbasis jalannya dibenahi dahulu, setelah masyarakatnya menjadi terbiasa menggunakan transportasi umum, barulah kemudian dibangun angkutan umum berbasis jalan rel.

Penambahan lintas reaktivasi untuk penumpang dan barang, seperti Semarang-Rembang 99 km, Purwokerto-Wonosobo 98 km, Garut-Cikajang 27,7 km, Banjar–Padalarang–Cijulang 83 km, Rancaekek–Tanjungsari (bagian KA Perkotaan Bandung Raya) sepanjang 11 km, Padalarang-Cianjur 22 km.

Di Papua sudah ada jaringan jalan rel untuk operasi tambang tembaga oleh PT Freeport Indonesia. Perlu dirintis jalan rel di daerah lainnya, misalnya Aimas–Sorong (Papua Barat) yang ada KEK Sorong. Dua kota ini sekarang semakin tinggi mobilitas warganya.

Penambahan jaringan listrik KA Perkotaan, sudah dibangun pada lintas Yogyakarta–Solo (60 km) dengan beroperasinya KRL Yogya-Solo, biaya sekitar Rp 20 miliar per km. Dapat pula dikembangkan di beberapa jaringan KA Perkotaan, seperti di Surabaya, Semarang, Medan dan Bandung. Demikian pula perkeretaapian di Ibu Kota Negara (IKN) merupakan bagian dari pengembangan moda KA di Pulau Kalimantan. Dibangun  dalam wilayah IKN dan penghubung antara IKN dengan Balikpapan dan Samarinda.

Pembangunan jalur rel baru untuk wisata, seperti Pematangsiantar–Prapat (KSPN Toba) sudah direncanakan. Akses jaringan rel ke pelabuhan untuk logistik, menyelesaikan akses ke Pelabuhan Tanjung Emas yang butuh dukungan Pemkot. Semarang. Sudah terbangun jaringan KA lintas Rantau Prapat–Pondok S5 (33 km) dilanjut hingga Kota Pinang dan Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 21 km

Pemanfaatan Aset
Sudah terbukti PT KAI dapat merevitalisasi Gedung Lawang Sewu, Museum Stasiun Ambarawa, Stasiun Museum Sawahlunto, yang sekarang menjadi destinasi wisata dan mendapatkan pemasukan cukup berarti dibanding sebelumnya.

Kawasan bangunan stasiun yang berada di tengah kota untuk jalur non aktif dapat dimanfaatkan untuk museum kota, hotel, dan pusat pengembangan UMKM. Sejumlah stasiun itu, seperti Stasiun Demak, Stasiun Kudus, Stasiun Wonosobo, Stasiun Temangung, Stasiun Pati, Stasiun Lasem, Stasiun Blora, Stasiun Rembang, Stasiun Banjarnegara, Stasiun Purworejo.

Pengaktifan jalur KA Cibatu-Garut dan keberadaan stasiun di pusat kota akan memberi nilai lebih bagi Pemkab Garut. Misalnya, sebagian lahan dapat dimanfaatkan untuk hotel dan gedung pertemuan. Penginapan di pusat Kota Garut dapat dikatakan tidak ada yang representatif berada di pusat kota.

Revitalisasi Kawasan Stasiun Pertama di Indonesia
Stasiun Samarang, stasiun pertama yang dibangun pada 1864. Terletak di Gang Spoorland, Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Kemijen, Semarang Timur. Kompleks Stasiun Samarang awalnya punya lima bangunan penting, meliputi personenstation (stasiun penumpang), goederenstation (stasiun barang), vaart van het station (stasiun kanal), werkplaatsen (bengkel atau balai yasa), dan station chef (rumah dinas kepala stasiun). Sekarang, kelima bangunan penting itu sudah tidak utuh lagi, ada yang rusak dan terendam air rob.

PT KAI dapat mengajak Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek dan Pemerintah Daerah (Pemkot Kota Semarang dan Pemprov Jateng) untuk mewujudkan Revitalisasi Kawasan Stasiun Pertama di Indonesia. Warga yang menempati kawasan ini dapat diberdayakan dan tidak harus dipindahkan. Penataan kawasan ini dapat menjadi bagian dari Kawasan Kota Lama. Kawasan ini jika terwujud dapat menjadi destinasi wisata dan edukasi peradaban transportasi modern.

Kawasan Stasiun Tawang yang sudah tertata apik dan bagian dari Kawasan Kota Lama, bisa ditiru kota-kota lain yang masih memiliki kawasan seperti Kota Lama di Semarang.

Penulis: Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense