BREAKING NEWS
 

Permintaan Domestik Dan Inflasi Yang Terkendali, Dongkrak Level PMI

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 2 November 2021 13:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di penghujung Oktober 2021, inflasi Indonesia dilaporkan tetap terkendali dan stabil di tengah pemulihan ekonomi domestik, dan kenaikan inflasi di sejumlah negara di dunia.

Realisasi inflasi pada Oktober 2021 tercatat sebesar 0,12 persen (mtm); 1,66 persen (yoy); 0,93 persen (ytd). Atau sedikit di bawah rentang target yang ditetapkan.

Sementara itu, kenaikan inflasi di beberapa negara lain dipicu adanya disrupsi rantai pasok global, dan harga energi yang meningkat akibat keterbatasan suplai.

Inflasi Amerika Serikat dan Euro Area meningkat masing-masing sebesar 5,4 persen (yoy) dan 4,1 persen (yoy) pada September 2021.

Baca juga : Pertamina Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Jadi Amplang di Pontianak

Stabilnya angka inflasi juga disokong oleh membaiknya kondisi di sektor kesehatan. Sehingga, aktivitas masyarakat kembali bergerak dan konsumsi kembali tinggi.

Dalam sebulan terakhir, pemerintah telah menurunkan level PPKM hampir di seluruh daerah, seiring melandainya jumlah kasus Covid-19.

Pelonggaran status level PPKM ini berkorelasi dengan meningkatnya penggunaan moda transportasi, khususnya angkutan udara, untuk menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat yang semakin gencar seperti saat sebelum pandemi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi ini mendorong komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm), dan menjadi penyumbang terbesar inflasi Oktober sebesar 0,06 persen.

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Perayaan Maulid Nabi

“Aktivitas dan mobilitas masyarakat berangsur-angsur terus meningkat. Tercermin dari inflasi Kelompok Transportasi sebesar 0,33 persen (mtm) dan memberikan andil sebesar 0,04 persen, yang utamanya disumbang oleh kenaikan harga pada tarif angkutan udara dengan andil 0,03 persen," jelas Airlangga dalam keterangannya, Selasa (2/11).

"Penurunan level PPKM hampir di seluruh daerah telah mendorong mobilitas masyarakat terus meningkat  meskipun masih dibatasi dengan syarat perjalanan yang cukup ketat,” sambungnya.

Sementara itu, Komponen Harga Bergejolak (Volatile Food/VF) kembali mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm), dan 3,16 persen (yoy), setelah 2 bulan sebelumnya mengalami deflasi, imbas penurunan harga beberapa komoditas hortikultura.

Pada Oktober 2021, cabe merah justru menyumbang andil 0,05 persen atau mengalami inflasi sebesar 20,86 persen (mtm).

Adsense

Baca juga : Vaksinasi Jangan Terputus Di Dosis Satu

“Kenaikan komoditas hortikultura, semisal aneka cabe, seperti yang terjadi di Oktober ini perlu kita waspadai bersama-sama. Mengingat saat ini telah masuk musim penghujan, yang biasanya memang mengurangi produktivitas tanaman hortikultura,” terang Airlangga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense