Dark/Light Mode

Pemerintah Tak Larang Perayaan Maulid Nabi

Selasa, 19 Oktober 2021 17:42 WIB
Menkominfo Johnny G Plate (Foto: Istimewa)
Menkominfo Johnny G Plate (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan, Pemerintah tidak melarang masyarakat merayakan ataupun menikmati hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Yang diminta Pemerintah adalah, masyarakat tetap bijaksana dalam memanfaatkan kebijakan pergeseran libur peringatan Maulid Nabi tahun ini, yang ditujukan untuk mencegah kasus Covid-19 naik kembali.

"Disiplin protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan demi mencegah peningkatan kasus Covid-19 di kemudian hari," ujar Johnny, dalam keterangan yang diterima RM.id, Selasa (19/10).

Johnny mengingatkan, pandemi belum usai. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk masyarakat yang hendak merayakan Maulid Nabi, diminta untuk tetap waspada. Jangan sampai terjadi gelombang pandemi Covid-19 selanjutnya.

"Tidak ada larangan untuk merayakan ataupun menikmati hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, Pemerintah meminta kebijaksanaan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas pada hari libur itu," katanya.

Johnny meminta masyarakat menaati Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan (PHBK). Di antaranya diatur bahwa PHBK pada daerah PPKM Level 2 dan Level 1 dapat dilaksanakan secara tatap muka dengan prokes ketat.

Sementara, untuk daerah PPKM Level 4 dan Level 3 dianjurkan agak PHBK dilaksanakan secara virtual/daring. Penyelenggara dianjurkan menyediakan QR Code PeduliLindungi. "Pemerintah melarang pawai/arak-arakan dalam rangka PHBK yang melibatkan jumlah peserta dalam skala besar," ujarnya.

Johnny mengharapkan, Pemerintah Daerah dapat mengawasi penerapan protokol kesehatan selama peringatan Maulid Nabi di daerahnya masing-masing. Aparat TNI/Polri juga diminta ikut membantu pemerintah daerah untuk mengawasi kegiatan masyarakat.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap kali terjadi kenaikan mobilitas masyarakat akan selalu disertai peningkatan kasus Covid-19. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar tidak terulang. Johnny mengingatkan, kelengahan sekecil apa pun bisa membuat peningkatan kasus di beberapa minggu ke depan.

Menurutnya, momentum penurunan kasus dan peningkatan vaksinasi harus dijaga. Hal ini mengingat sejumlah negara tetap bisa mengalami kenaikan kasus, meski tingkat vaksinasi sudah tinggi.

"Pengabaian terhadap protokol kesehatan dan perspektif salah dengan menganggap vaksinasi akan membuat kebal dari Covid-19 harus dihindari oleh kita semua. Mari meminimalisasi peluang penularan Covid-19 sebesar-besarnya," ajak Johnny. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.