BREAKING NEWS
 

RI-Inggris Sepakati Kerja Sama Program Transportasi Rendah Karbon

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Selasa, 5 Juli 2022 21:45 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno (kanan) bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, usai penandatanganan kesepakatan kerja sama program pengembangan transportasi rendah karbon di Indonesia. (Foto: Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris menyepakati kerja sama program pengembangan transportasi rendah karbon di Indonesia. 

Pada Selasa (5/7), telah dilakukan seremonial peluncuran program bernama “Future Cities: UK-Indonesia Low Carbon Partnership”. Program ini merupakan langkah awal dari komitmen kedua negara untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan.

Hadir dalam seremonial peluncuran program kerja sama kedua negara, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno. Sebelumnya, penandatanganan kesepakatan (Implementing Agreement) untuk memulai kerja sama tersebut telah dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.

Penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dengan Menteri Perhubungan Inggris Wendy Morton MP pada Juni 2022 lalu.

Baca juga : Khofifah Kenang Tjahjo Sebagai Sosok Pekerja Keras Dan Rendah Hati

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerja sama ini, yang diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia," kata Dirjen Hendro.

Ia mengungkapkan, upaya peningkatan kualitas transportasi sejalan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mitigasi dampak perubahan iklim. Dalam RPJMN 2020-2024, Kemenhub memiliki tugas tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui penyediaan angkutan umum massal, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi. 

Adsense

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik. Melalui kerja sama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menyambut baik adanya kerja sama ini. Menurutnya, kemitraan di bidang transportasi sangat penting, agar lebih percaya diri untuk menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow dan juga dalam rangka mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi (zero emission).

Baca juga : Dipanggil KPK, Bupati Mamberamo Tengah Mangkir

“Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 °C, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25 persen emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi,” tuturnya.

Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT) memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp 162 miliar, untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Melalui program ini, kedua negara bersama-sama ingin menangkap peluang besar seperti: pengembangan peta jalan untuk elektrifikasi kendaraan umum secara efisien, pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta perancangan proyek transportasi rendah karbon yang mampu menarik investasi.

Kelima proyek dalam program Future Cities ini, yaitu: pertama, integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang. Kedua, transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan.

Baca juga : Indonesia & Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang EBT

Lalu ketiga, penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir. Keempat, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia. Kelima, mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense