BREAKING NEWS
 

Masih Ada Budaya Menjodohkan Anak

Pernikahan Dini Bisa Picu Kasus Stunting

Reporter : FAJAR EL PRADIANTO
Editor : ACHMAD ALI FUTHUHIN
Jumat, 22 Juli 2022 07:55 WIB
Ilustrasi - Pernikahan anak di Wajo, Sulawasi Selatan, Selasa (24/5/2022). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pihaknya juga melakukan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses pembuatan kajian dengan FGD dan wawancara mendalam. Nantinya, hasil dari kajian akan ke Kementerian/Lembaga terkait.

Dalam pemaparan hasil kajian, Prof Paulus Wirutomo menjelaskan, berdasarkan temuan di dua desa yang menjadi lokus, program pemerintah untuk memberantas Perkawinan Anak (PA) secara struktural telah dilakukan di setiap pelosok dalam bentuk kebijakan, program, dan kelembagaan.

Dua desa itu adalah Wadas, di Kecamatan Kandangan dan Tanurejo, Kecamatan Bansari.

Baca juga : Duet Prabowo-Puan Ditolak Banteng Tua

“Instrumen Struktural di sana terlalu permisif saat berhadapan dengan kultur yang masih mendukung nilai-nilai yang berbeda,” tutur Paulus.

Dia juga menjelaskan, profesi petani mendorong anak tidak meneruskan sekolah. Hal ini, mempertahankan tradisi kawin muda. Apalagi masih ada istilah pamali menolak lamaran, dan tradisi pesta mbakon.

Untuk aspek perlindungan anak dan pendidikan anak usia dini, Paulus menyampaikan, walaupun sudah terstruktur, pola asuh PAUD belum diterapkan di keluarga.

Baca juga : Mandat Mega Ke Puan, Pengamat: Pesan Untuk Persiapkan Diri Di Pilpres 2024

Dengan kata lain, menstruktur, tapi belum mengkultur. Selain itu, melindungi anak dari kekerasan telah membudaya di keluarga, tetapi KDRT masih tetap ada.

Mengenai peran perempuan, Paulus dan timnya menemukan, di kalangan generasi baru, tradisi kekerasan mulai berubah.

Bagi remaja perempuan, kekerasan sama sekali bukan solusi yang bisa diterima. Tetapi, melaporkan KDRT masih merupakan hal yang tabu dan memalukan.

Baca juga : KSP Minta Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Cegah Stunting

Untuk mencegah pernikahan anak usia dini dan meningkatkan SDM, dia merekomendasikan untuk mengutamakan pendidikan masyarakat dan melibatkan tokoh komunitas dalam menyusun modul gabungan. Kemudian meningkatkan peran sekolah, perpustakaan sebagai tempat pendidikan life skills.

“Prioritaskan pendidikan vokasional untuk mempercepat diferensiasi profesi di pedesaan,” imbau Paulus. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense