RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengingatkan, kemampuan pertahanan tidak saja penting dalam menjaga keselamatan bangsa.
Tapi juga merupakan simbol kekuatan serta sarana untuk menggapai cita-cita, tujuan maupun kepentingan nasional.
Oleh sebab itu, dia meminta penelitian dan pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dilakukan dengan serius, akurat, serta tepat sasaran dengan memberdayakan kemampuan seluruh komponen bangsa agar menghasilkan produk yang modern dan berteknologi tinggi.
Baca juga : Prabowo Di Puncak, Ganjar Dan Anies Stagnan
"Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengatakan, memiliki pertahanan yang tangguh adalah sebuah kebutuhan mendasar bagi setiap bangsa," kata Prabowo dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto.
Hal itu disampaikannya pada pembukaan Seminar Pekan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (Pekan Litbanghan) yang dirangkai dengan gelar pameran alutsista produksi anak bangsa, di Pondok Labu, Jakarta, Kamis (11/8).
Prabowo lalu mengungkapkan, berdasarkan pencapaian kinerja indikator TA. 2022 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), data evaluasi paruh waktu pelaksanaan RPJMN 2020-2024 Kemenhan dan TNI adalah sebesar 63,36 persen dengan target sebesar 8O persen.
Baca juga : Siap-siap, DKI Patok Tarif Parkir Tinggi Bagi Kendaraan Nggak Lulus Uji Emisi
Artinya, upaya pemenuhan alutsista terus dilakukan sesuai kemampuan dan regulasi yang ada.
"Ini cerminan kerja sama berbagai pihak telah berjalan sangat baik, termasuk salah satunya melalui sinergitas kemandirian industri pertahanan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)," tuturnya.
Menurut Prabowo, karya-karya anak bangsa dalam bentuk produk-produk inovasi alutsista ini adalah bagian dari kontribusi industri pertahanan terhadap pemenuhan alutsista.
Baca juga : Harga Kebutuhan Pokok Belum Stabil, Puan Minta Tata Kelola Pangan Diperbaiki
Apalagi, menurut data aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan dan data evaluasi paruh waktu pelaksanaan RPJMN 2020-2024 Kemenhan dan TNI dari Kementerian PPN/Bappenas, capaian kinerja indikator kontribusi industri pertahanan terhadap pemenuhan alutsista menunjukkan telah mengalami peningkatan tiap tahun.
Contohnya untuk tahun 2021, capaian kinerja indikator kontribusi industri pertahanan mengindikasikan 52,69 persen atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 50 persen. Sementara untuk tahun 2022, capaian sampai dengan bulan Juni 2022 sudah mencapai 52,69 persen.
"Data tersebut tentu saja sangat membanggakan karena terus ada kenaikan. Untuk itu, sangatlah relevan bila tema kegiatan hari ini mengambil tema Penelitian dan Pengembangan serta Inovasi Teknologi Pertahanan dalam Mewujudkan Kemandirian Alat Peralatan Pertahanan," bebernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.