BREAKING NEWS
 

Warga Ambon Butuh Tambahan Alkes Untuk Perangi Stunting

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : MUHAMAD FIKY
Jumat, 16 September 2022 17:32 WIB
Kemenko PMK bersama Pemerintah Kota Ambon, dan BKKBN Provinsi Maluku menyelenggarakan Dialog Stunting dengan masyarakat di Kampung KB Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada Jumat (16/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Pemerintah Kota  (Pemkot) Ambon dan BKKBN Provinsi Maluku menyelenggarakan Dialog Stunting dengan masyarakat di Kampung KB Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada Jumat (16/9). 

Iskarnain, warga dari Negeri Batu Merah  menjelaskan, bahwa penanganan stunting di desanya sudah sangat baik dilakukan oleh para petugas/penyuluh yang ada di Kota Ambon. 

"Di sini kami sampaikan bahwa penanganan stuntingnya sudah sangat baik, pak walikota serta seluruh OPD sudah menjalankan berbagai program, seperti pengukuran bayi yang baru lahir dan menyuplai kebutuhan gizi kami," jelasnya, Jumat (16/9). 

Menurut dia, ke depannya perlu diperbanyak alat-alat kesehatan (alkes) dan posyandu untuk menunjang berbagai layanan kesehatan terutama berkaitan dengan stunting. 

Baca juga : Indonesia Darurat Perdagangan Orang

"Ke depannya, saya berharap dapat diperbanyak lagi alat-alat kesehatan serta  pusat pelayanan kesehatan (Posyandu) sebagai layanan konsultasi dan imunisasi balita-balita yang ada di Negeri Batu Merah,"jelasnya. 

Menanggapi hal tersebut, Plh Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Ambon telah berkomitmen untuk percepatan penanganan stunting dengan menjadi orang tua asuh bagi keluarga stunting di Kota Ambon.

"Kami, Pemkot Ambon telah berkomitmen untuk menjadi orang tua asuh stunting, di mana kita bekerja sama dengan BKKBN untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarga stunting khususnya di Kota Ambon ini," ucapnya. 

Adsense

Di Kota Ambon sendiri angka prevalensi balita stunting pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 21,8% dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar 20,1%. Tetapi, secara keseluruhan di Provinsi Maluku mengalami penurunan prevalensi stunting sebesar 1,7% dimana tahun 2019 sebesar 30,4% menjadi 28,7% di tahun 2021 kemarin. 

Baca juga : KAI Buka Peluang Hak Penamaan Untuk 10 Stasiun, Siapa Minat?

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto mengatakan bahwa fokus penanganan stunting dapat dilakukan sedini mungkin yaitu kepada remaja-remaja putri yang nantinya akan menjadi ibu rumah tangga. 

"Stunting bukan hanya soal balita saja, tetapi remaja-remaja putri yang akan menjadi ibu rumah tangga juga perlu diperhatikan, mulai dari meminum tablet tambah darah hingga diberikan asupan yang bergizi sehingga nantinya melahirkan anak-anak yang bebas stunting," ujarnya. 

Selain masalah gizi, sanitasi air bersih dan lingkungan yang bersih juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan angka stunting di Indonesia melalui program bantuan stimulan perbaikan sanitasi. 

"Daerah kumuh sekarang menjadi perhatian penting Menko PMK bersama Menteri PUPR untuk bisa merangsang pertumbuhan sanitasi dengan mitra-mitranya di daerah," tuturnya. 

Baca juga : Lestari: Butuh Perubahan Mindset Untuk Transformasi Pengelolaan Museum

Deputi Agus juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling bahu-membahu mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. 

"Marilah kita semua saling bahu-membahu untuk mengentaskan stunting ini. Jika stunting ini bisa kita atasi bersama maka anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa dapat mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045," jelas Agus. 

Pada kesempatan tersebut, turut dihadiri Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Charles Brabar, Penjabat Negeri Batu Merah Diana Sakliressy, para petugas Posyandu, para pendamping keluarga, serta seluruh warga yang ada di Kampung KB Negeri Batu Merah.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense