Dark/Light Mode

Warga Muhammadiyah Tak Bisa Disetir

Tanpa Amien Rais, PAN Merasa Suaranya Aman

Sabtu, 20 Agustus 2022 08:00 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: DPR)
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Amanat Nasional (PAN) merasa tidak tersaingi dengan kehadiran sejumlah partai anyar pada Pemilu 2024. Termasuk, partai baru bercorak Islam yang pentolan dan basis massanya dari organisasi masyarakat Muhammadiyah.

Sebut saja Partai Pelita, besutan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Partai Ummat yang dimotori Amien Rais.

Kabar terakhir, Pelita jadi salah satu dari 16 partai yang tak lolos tahap pendaftaran dan dokumennya dikembalikan KPU. Sedangkan, Partai Ummat dinyatakan lengkap dokumennya dan akan berlanjut ke tahap verifikasi faktual. Artinya, setidaknya, bakal ada satu partai yang bakal menyaingi PAN. Yakni Partai Ummat jika dinyatakan lolos verifikasi faktual dan jadi peserta Pemilu.

Baca juga : Ibu Hamil Bisa Lahiran Gratis, Nih Syaratnya...

Bagaimana tanggapan elite PAN dengan kehadiran partai yang diketuai menantu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan PAN, Amien Rais itu? Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyatakan, partai yang lahir dari rahim reformasi ini merasa tak khawatir apalagi risau dengan lahirnya partai-partai baru yang akan menjadi peserta pemilu 2024. Termasuk Partai Ummat.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengatakan, pemilih PAN dan Partai Ummat, berada pada irisan yang berbeda. Utamanya, dari ideologi. Partai Ummat merupakan partai Islam, sedangkan PAN partai nasionalis relijius. “Perbedaan ideologi membawa konsekuensi perbedaan ceruk pemilih,” tutur Viva kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Katakanlah, ada sebagian kader PAN yang bergabung. Dia yakin, tak akan berpengaruh dan membawa gerbong yang massif. Sehingga, Viva amat tidak yakin suara PAN akan terbelah dua dengan Ummat.

Baca juga : Kominfo: Maaf, Ini Demi Menjaga Ruang Digital Lho

Apalagi, PAN yang sudah mengikuti pemilu sejak 1999 telah memiliki basis sosial. Hal itu dibuktikan dari perolehan kursi di parlemen. Sedangkan partai-partai baru belum teruji. Hanya sebatas prediksi-prediksi.

Apalagi, lanjutnya, aturan parliamentary threshold 4 persen sebagai persyaratan partai politik masuk ke Senayan, tentu bukan hal yang ringan bagi partai anyar. “PAN sejak pemilu 1999 sampai 2019, alhamdulillah selalu lolos ke Senayan,” ungkapnya.

Bagaimana dengan basis suara Muhammadiyah? Dikatakan, Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan yang menebarkan kadernya di seluruh partai politik. Diakuinya, Secara historis, hubungan PAN dengan Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.