Sebelumnya
Wakil Ketua Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman menuturkan, penarikan buku itu perlu dilakukan karena buku tersebut mengandung kekerasan fisik dan seksual hingga perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama.
Dia menyebut, buku sastra tersebut kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter yang tengah digalakkan. Terlebih, sebagian isinya mengandung kekerasan fisik dan seksual serta perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan kesusilaan.
“Buku sastra yang sebagian isinya mengandung kekerasan fisik dan seksual serta perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan kesusilaan, tentu kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter yang sedang digalakkan,” kata Alpha.
Baca juga : Beringin Bakal Ngusung Putrinya Akbar Tandjung
Selain itu, tambah dia, buku-buku sastra yang direkomendasikan itu juga berpotensi memberikan pemahaman yang keliru bagi anak-anak bangsa. Utamanya, dalam ranah etika dan perilaku dalam membangun hubungan antar manusia yang pantas dan beradab.
“Itu juga tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008, yang melarang menyebarkan pornografi termasuk perilaku yang menyimpang dalam bentuk apapun. Buku pedoman dan buku-buku sastra yang direkomendasikan itu juga dapat menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat dan mendisrupsi kegiatan belajar-mengajar yang sebelumnya sudah terhambat,” imbuhnya.
Sebelumnya, kritikus sastra Nirwan Dewanto membuat surat terbuka kepada kurator/penyusun buku Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra (2024). “Buku di atas jelas tidak memenuhi standar perbukuan yang mana pun. Sajiannya buruk, penyuntingannya buruk, bahasanya buruk, isinya buruk, dan seterusnya,” ucapnya.
Baca juga : Ternyata, Ada Juga Wakil Rakyat Yang Kasih Dukungan
Menurut Nirwan, buku panduan tersebut juga tidak memenuhi standar perbukuan yang mana pun. “Sebagai contoh, buku itu menyebarkan disinformasi, jika bukan kebohongan, mengandung bukan hanya kesalahan-keteledoran, tetapi kesalahan yang bersifat ‘sistematis’ akibat cara kerja yang bobrok,” kecamnya.
Di media sosial X, netizen juga mengomentari buku panduan sastra yang ditarik kembali oleh Kemdikbud. Alih-alih bertujuan mengembangkan minat siswa terhadap sastra, buku tersebut malah panen kecaman.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 31 Mei 2024 dengan judul Tuai Banyak Kritik, Kemdikbudristek Tarik Buku Panduan Rekomendasi Sastra
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.