Dark/Light Mode

Tak Gubris Pandangan Dunia Dan ICJ

Edan Nih, Israel Niat Gempur Terus Gaza

Jumat, 31 Mei 2024 06:20 WIB
Asap masih mengepul dari kamp pengungsian yang hancur akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Foto: AP/JEHAD ALSHRAFI
Asap masih mengepul dari kamp pengungsian yang hancur akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Foto: AP/JEHAD ALSHRAFI

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertempuran di Jalur Gaza terus berlanjut meski Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) mendesak Israel mengakhiri serangan terhadap kota tersebut.

Hal tersebut disampaikan Pe­nasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi. Menurutnya, urusan Israel di kantong Palestina itu belum kelar.

“Pertempuran di Rafah bukan­lah perang yang sia-sia,” kata Hanegbi, seraya menegaskan bahwa serangan Israel bertujuan mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza dan menghentikan kelom­pok perlawanan lainnya di Gaza menyerang Israel.

Israel yakin Rafah menjadi tempat persembunyian anggota Hamas dan sejumlah kelompok lain. Karena itu, Israel akan terus menyerbu Rafah dan lokasi-lokasi lain dengan alasan tersebut.

Baca juga : Perusahaan Amerika Dituntut Bayar 113,8 Juta Dolar Amrik

Pada Rabu (29/5/2024), Israel mengklaim pasukan militernya telah menguasai zona penyangga di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Merekamenamakan perbatasan Rafah sebagai “Koridor Philadelphia”.

“Koridor Philadelphia ber­fungsi sebagai jalur Hamas untuk menyelundupkan senjata ke wilayah Jalur Gaza,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, dilansir Reuters.

Perbatasan dengan Mesir di sepanjang tepi selatan merupakansatu-satunya perbatasan darat Jalur Gaza yang tidak dikontrol langsung oleh Israel. Namun kini dikuasai Israel. Televisi Mesir, Al Qahera, menyebut Kairo tidak diberi tahu Israel soal pendudu­kan itu.

Kepala Layanan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan, Israel terus me­nyalahkan terowongan di Gaza. Itu bagian dari upaya Israel mencari pembenaran untuk menguasai Gaza.

Baca juga : Tasya Novianti Putri, Didiskualifikasi Karena Dugaan Skandal Pelakor

Rashwan memperingatkan, pendudukan Koridor Philadel­phia adalah pelanggaran perjan­jian damai Israel-Mesir. Mereka berdamai lewat Perjanjian Camp David pada 1979.

Tentara Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsian di Tal As-Sultan, Kota Rafah, Gaza, Minggu (26/5/2024), yang mengakibatkan sekitar 45 orang dilaporkan meninggal dunia.

Serangan brutal militer Israel kembali memakan korban jiwa pada Selasa (28/5/2024) malam. Sekitar 37 orang tewas aki­bat penembakan dan serangan udara Israel di luar kota Rafah, Gaza Selatan.

Serangan ini memicu respons keras dunia internasional. Lebih dari 45 juta pengguna Instagram membagikan gambar buatan AIyang bertuliskan ‘All Eyes on Rafah’.

Baca juga : Agnez Mo, Usai Dihujat, Akhirnya Ikut ‘All Eyes On Rafah’

Gambar ini mendeskripsikan kamp tenda untuk pengungsi Palestina dan slogan yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘semua mata tertuju pada Rafah.’ Tidak ada lagi tempat aman di Rafah.

Lebih dari 50 pakar PBB me­nyerukan tindakan internasional yang tegas, termasuk sanksi dan embargo senjata terhadap Israel, setelah serangan Israel yang menewaskan warga Palestina di Rafah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.