BREAKING NEWS
 

Tingkatkan Ekonomi, KLHK Latih Masyarakat Kembangkan HHBK

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 26 Februari 2021 15:44 WIB
Bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dalam kawasan hutan oleh KLHK. (Foto: Dok. KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat/kelompok tani hutan dalam pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dengan menyelenggarakan bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dalam kawasan hutan.

Kegiatan dilaksanakan serentak Kamis (25/2) secara virtual/online, terpusat di Kompleks Kantor KLHK Jakarta. Dari sini, pelatihan terhubung secara online dengan 68 lokasi di 21 provinsi, melibatkan 1.830 peserta, yang merupakan masyarakat/kelompok tani hutan binaan 76 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan 50 UMKM. 

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, HHBK ke depan akan menjadi mainstream dalam pemanfaatan hutan di Indonesia dan akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik. "Hasil Hutan Bukan Kayu dari kawasan hutan memiliki potensi yang sangat besar, dan memiliki peran signifikan terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat, peningkatan ekonomi lokal, dan kelestarian hutan," ungkapnya, dalam keterangan yang diterima RM.id, Jumat (26/2).

Baca juga : Jokowi Happy Investasi Sudah Merata Ke Luar Jawa

Siti menjelaskan, pelatihan ini untuk mendukung program pemberian akses legal pengelolaan hutan pada masyarakat yang telah menjadi agenda besar KLHK, yang merupakan program prioritas Presiden Jokowi. Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat ini akan meningkatkan keterampilan dan produktivitas masyarakat dalam memanfaatkan hutan, terutama dari HHBK.

Adsense

Untuk itu, Siti meminta kerja sama semua pihak untuk mewujudkannya. "Kiranya kerja sama tingkat lapangan KPH, para birokrat, para pembimbing lapangan, masyarakat tani dan dunia usaha sudah saatnya bisa dilakukan secara bahu membahu," ujarnya.

Kehadiran Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan turunannya dianggap semakin memperjelas langkah percepatan menyejahterakan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan, yang merupakan turunan UU Cipta Kerja ditegaskan, kegiatan pemanfaatan HHBK dapat dilakukan dengan multiusaha kehutanan. Yaitu kegiatan usaha kehutanan dapat berupa usaha pemanfaatan kawasan, usaha pemanfaatan HHK dan HHBK dan atau usaha pemanfaatan jasa lingkungan dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi kawasan hutan pada hutan lindung dan hutan produksi.

Baca juga : Kunjungi NTT, Jokowi Ajak Masyarakat Pakai Masker

Beberapa komoditi HHBK yang potensial dikembangkan antara lain daun kayu putih, kopi, getah, bambu, jagung, sereh wangi, rumput gajah, gula aren, gamal, rotan, aren, cengkeh, damar, gaharu, getah, kulit kayu, kemenyan, kemiri, kenari, madu, dan Sagu. Siti menerangkan, HHBK juga mulai menjangkau pasar ekspor seperti produk madu dan gaharu. "Saya kira dengan titik tolak kita bersama-sama memahami dan membangun bagaimana kita memperkuat langkah-langkah produktif HHBK ini, akan semakin meningkatkan ekspor kita," jelasnya.

Potensi HHBK saat ini tercatat sebesar 66 juta ton. Produksinya di 2020 baru sebesar 558 ribu ton dengan PNBP Rp 4,2 miliar. Tiga jenis HHBK dengan produksi tertinggi berasal dari kelompok getah sebanyak 126 ribu ton, kelompok biji-bijian sebanyak 114 ribu ton, dan kelompok daun/akar sebesar 63 ribu ton.

Plt. Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Bambang Hendroyono menambahkan, semua pihak harus bahu membahu membantu masyarakat melewati pandemi Covid-19 ini. Ditjen PHL pun mendukung program pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan. "Kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan ini, serta pemberian bantuan alat usaha ekonomi produktif masyarakat yang diperuntukan bagi masyarakat yang memiliki akses legal di 16 wilayah kerja UPT BPHP adalah upaya untuk meningkatkan ketahan ekonomi masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19 melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta daya beli," jelasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense