BREAKING NEWS
 

Bangkitkan UMKM Di Era Pandemi

Menteri KKP Serahkan Bantuan Cold Storage

Reporter & Editor :
ESTI FITRIA WULANDARI
Minggu, 28 Februari 2021 17:01 WIB
Ilustrasi (Foto; Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bantuan cold storage atau gudang beku kepada sejumlah UMKM pengolahan ikan merupakan upaya menanggulangi dampak ekonomi pandemi Covid-19.

"Bantuan ini merupakan bagian dari stimulus penanggulangan dampak ekonomi Covid-19, yang diberikan untuk menghindari penurunan kualitas atau mutu dan harga ikan yang drastis di tingkat nelayan atau pembudidaya," kata Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 28 Februari 2021.

Menurut dia, tujuan dari bantuan tersebut untuk menjamin tersedianya pasokan bahan baku bagi UMKM pengolahan ikan sekaligus konsumsi ikan.

Melalui sarana penyimpanan beku itu, ia berharap bisa dimanfaatkan untuk menyimpan kelebihan produksi saat musim puncak. Sekaligus menjaga harga agar tetap stabil di tingkat nelayan serta dapat menjamin ketersediaan ikan pada saat musim paceklik dengan harga yang terkendali.

Baca juga : Menteri PUPR Kebut Pembangunan Bendungan Di Jawa Timur

"Dengan demikian, diharapkan dapat menguatkan dan meningkatkan peranan UMKM sektor kelautan dan perikanan sekaligus membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan ke depan," katanya.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widarti mencontohkan, salah satu UMKM perikanan yang mendapat bantuan gudang beku berkapasitas 30 ton dari KKP adalah Kelompok Aroma Jaya, di Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Kelompok Aroma Jaya mampu bangkit setelah menerima bantuan cold storage atau gudang beku berkapasitas 30 ton dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan," ucapnya.

Adsense

Artati Widiarti mengapresiasi kerja keras Kelompok Aroma Jaya, dan berharap bantuan yang sudah diberikan menjadi stimulus dan penggerak ekonomi masyarakat setempat.

Baca juga : Kemenperin Kasih Bantuan 35 Juta Masker Buat Warga

Terlebih, lanjutnya, Kelompok Aroma Jaya Blanakan yang memiliki usaha di bidang pengolahan dan pemasaran ikan asin, bisa memproduksi 2-3 ton/hari saat musim ikan dan 4-5 ton/hari saat musim ikan.

Produk olahan ikan dikemas dalam dus dan dijual rata-rata 5 kwintal/hari untuk tujuan pasar lokal sekitar Pamanukan, Subang, Purwakarta, Cikampek. Dan 2 kali seminggu dikirimkan untuk agen pedagang grosir dan eceran di Bandung, Bogor, Cianjur, Garut, dengan varian minimal 2-3 jenis olahan per pengiriman.

"Saya kira yang begini patut diteruskan. Perluasan pasar akan berbanding lurus dengan kesejahteraan anggotanya. Itulah kenapa kita tidak ragu untuk salurkan bantuan ini," jelas Artati.

Sebelumnya, KKP menyatakan bahwa salah satu fokus yang bakal dikerjakan pada tahun ini adalah membantu usaha perikanan skala mikro dan kecil, terutama untuk mengatasi dampak pandemi.

Baca juga : Kementerian ESDM Colek Perbankan Biayai Infrastruktur Smart Grid

Ia menyatakan perusahaan Unit Pengolahan Ikan (UPI) berskala mikro dan kecil memegang peranan penting bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun ketahanan pangan.

Rencananya, pada 2021, PDSPKP KKP akan menyerahkan bantuan 300 chest freezer dan 228 peralatan pengolahan kepada UPI berskala mikro kecil.

Di bidang ekonomi misalnya, UPI mikro kecil (UMKM) menjadi pendorong ekonomi kerakyatan karena dari sisi jumlahnya mendominasi yaitu sebanyak 62.389 unit."Mayoritas UPI di Indonesia, sekitar 98 persen, merupakan UPI mikro kecil yang lokasinya banyak berada di pedesaan dan daerah pesisir," kata Artati. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense