BREAKING NEWS
 

Kerja Sama Kementan-IFAD Demi Prioritaskan Kesejahteraan Petani

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Kamis, 29 April 2021 14:27 WIB
Director/Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia Ivan Cossio Cortez bertukar cendramata dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (26/4)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah lama menjalin kerja sama dengan International Fund for Food and Agriculture (IFAD), dalam membangun pertanian melalui dukungan transformasi pedesaan yang inklusif. 

Harapannya, masyarakat pedesaan khususnya petani dapat menjalankan mata pencaharian yang berkelanjutan.

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari usaha besar membangun pertanian. Saya dan Menteri Pertanian memiliki prioritas yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani. Kami berharap dapat terus saling bantu dan support petani Indonesia,” ujar Ivan Cossio Cortez, Director/Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (26/4).

Ivan turut mengapresiasi terhadap penggunaan teknologi tinggi pertanian yang dituangkan dalam Agriculture War Room (AWR). Menurut dia, AWR memiliki kegunaan dan potensi yang besar dalam memberikan informasi yang akurat bagi petani di Indonesia.

Teknologi tinggi yang diterapkan AWR dapat sangat membantu para petani dalam memberikan informasi yang tepat, kapan petani harus tanam maupun panen.

Baca juga : Kemenaker Kembali Nobatkan PPLI Perusahaan Zero Accident

“Saya kagum melalui AWR kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi dari seluruh wilayah di Indonesia, “ ungkap Ivan.

Lebih lanjut, Ivan mengungkapkan petani Indonesia sudah memiliki kemampuan mengolah lahannya secara produktif. Peran Kementan mensinkronisasikan cara tradisional ke dalam pertanian modern juga sangat baik, sehingga petani mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang lebih.

Dukungan program yang dilakukan Kementan terhadap hasil produksi petani tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, namun juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara lebih luas. Jadi, secara ekonomi dapat mendorong peningkatan pendapatan petani.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghargai upaya IFAD untuk melakukan sinergi dalam mendukung program nasional yang dilaksanakan Kementan, seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP).

Adsense

Begitu pula dengan mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani millenial pada program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS); ataupun pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan pada program UPLAND.

Baca juga : Kementan Dukung Inovasi Pakan Sebagai Alternatif Sumber Energi

“Saya mengapresiasi dukungan dan fleksibilitas yang diberikan IFAD kepada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan, khususnya di masa pandemi,” ungkap Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof Dedi Nursyamsi secara rinci mengatakan, Kementan telah bekerja sama dengan IFAD melaksanakan program IPDMIP, READSI, dan YESS. 

Kegiatan utama dari program tersebut, antara lain digitalisasi pertanian melalui penguatan kostratani di 5.733 BPP di seluruh Indonesia, dan Pembangunan petani pengusaha milenial.

Selain itu juga, melakukan penguatan kostratani, meliputi pengadaan sarana komputer dan internet, mengkoneksikan 5.733 BPP dengan AWR. 

“AWR dijadikan sebagai pengelola data pertanian dari kostratani. Di saat yg sama, AWR juga digunakan untuk memonitor standing crop tanaman padi di seluruh Indonesia. Informasi ini hingga level kecamatan bisa diverifikasi,” jelasnya.

Baca juga : Kinerja Anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2020 Sangat Baik

Kegiatan kerja sama lainnya, membangun 2.5 juta petani milenial dengan memberikan pelatihan tematik, mendampingi petani milenial, hingga mereka berhasil berwirausaha.

Sebagai informasi, IFAD berperan dalam pembiayaan pembangunan pertanian di seluruh negara anggota, termasuk Indonesia.

Selama periode tahun 1980 sampai 2020, IFAD telah memberikan dukungan pendanaan untuk pembangunan pertanian di Indonesia dengan total nilai sekitar 669,5 juta dolar AS.

Anggaran ini dialokasikan melalui pendanaan 20 proyek yang tersebar di sejumlah provinsi dengan total penerima manfaat mencapai 3.904.000 KK. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense