BREAKING NEWS
 

Tegas, Wapres Sebut Karakter Terorisme Merusak!

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Rabu, 16 Juni 2021 13:12 WIB
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan, tidak ada satu pun agama di Indonesia yang mengajarkan penganutnya untuk bertindak ekstrem dan menyebarkan teror. Penegasan ini disampaikan Kiai Ma'ruf dalam peluncuran pelaksanaan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2020-2024, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (16/6).

"Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan penganutnya untuk melakukan ekstremisme dan terorisme. Semua ajaran agama menolak terorisme, apa pun alasannya," tegas Wapres, seperti dikutip Antara.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini kemudian mengupas ektremisme dalam pandangan Islam. Menurut Wapres, ekstremisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama merupakan perbuatan berlebihan dalam beragama.

"Terorisme bukanlah jihad yang sifatnya melakukan perbaikan atau ishlah. Karena karakter dasar terorisme adalah merusak, ifsad," tegas Wapres.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, lanjut Wapres, negara dibentuk untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah memiliki mandat, komitmen, dan dasar hukum yang kuat untuk melakukan pencegahan dan penindakan tindak pidana terorisme.

"Presiden pun pada akhir Maret lalu juga menegaskan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun," kata Wapres.

Peluncuran Perpres RAN PE itu diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Acara dihadiri pula oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.

Boy Rafli mengatakan, Perpres tersebut memberikan ruang bagi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. "Faktor pemicu ekstremisme berbasis kekerasan, yang mengarah pada terorisme, tidak pernah tunggal dan tidak semua ruang di masyarakat bisa dimasuki oleh aktor negara, sehingga Perpres ini memfasilitasi," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense