BREAKING NEWS
 

Sikapi Isu Kelangkaan Oksigen Pasien Corona

Menperin Turun Tangan

Reporter & Editor :
ACHMAD ALI FUTHUHIN
Kamis, 24 Juni 2021 07:15 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang. (Foto: Twitter @Kemenperin_RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di Tanah Air terus meningkat. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut, jumlah kasus konfirmasi positif meningkat 92 persen dalam empat minggu terakhir.

Akibat peningkatan jumlah kasus tersebut, permintaan gas oksigen di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 turut meningkat. Oksigen jadi barang langka. Syukurlah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bergerak cepat alias gercep.

Kemenperin mendukung komitmen para pelaku industri untuk berkontribusi pada penanganan Covid-19. Salah satunya, upaya Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) untuk menyuplai gas oksigen medis di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Melalui langkah tersebut diharapkan, kebutuhan oksigen medis khususnya bagi pasien Covid-19 dapat terpenuhi.

Baca juga : Cukupi Kebutuhan Protein, Mensos Berikan Telur Matang Ke Warga DKI

Kemenperin sudah membahas dengan asosiasi terkait kekurangan kekurangan oksigen di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah.

“Mereka akan menyuplai dari pabrik-pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kami akan terus memastikan semua rumah sakit kebutuhan oksigennya terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang di Jakarta, kemarin.

Adsense

Seiring meningkatnya permintaan gas oksigen medis untuk pasien Covid-19, Agus berharap pasokan listrik untuk industri berjalan lancar dan tidak ada gangguan. Sebab, apabila listrik padam, mesin produksi di industri gas oksigen butuh waktu delapan jam untuk kembali beroperasi.

Baca juga : Stok Oksigen Untuk Pasien Corona Menipis, Menperin Turun Tangan

“Karena itu, Kemenperin berharap industri yang menyuplai gas oksigen untuk medis juga mendapatkan pasokan listrik terus menerus. Kami meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan itu,” pintanya.

Selain itu, Agus berharap adanya dispensasi bagi angkutan darat yang membawa oksigen pada jalan-jalan tertentu menuju rumah sakit yang membutuhkan. Dengan begitu, suplai logistik gas oksigen untuk medis bisa berjalan lancar.

“Kemenperin juga akan berupaya menindaklanjuti untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait,” imbuh Agus.

Baca juga : Mensos Beberin Jurus Bertahan di Era Disrupsi

Dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan, oksigen medis dipasok dengan oksigen cair. Sebab, kini sudah banyak rumah sakit sudah memiliki instalasi gas oksigen.

“Selain itu, jumlah tabung oksigen di Jawa Tengah hingga saat ini masih mencukupi, apabila kekurangan dapat menggunakan terlebih dahulu tabung milik produsen, atau mengambil stok yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur,” terangnya.

Saat ini, kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia 650 juta ton per tahun. Sebanyak 300 juta ton per tahun, terintegrasi dengan pengguna. Sementara utilisasi rata-rata industri gas oksigen sekitar 80 persen, sangat tergantung lokasi. Untuk tahun ini hingga Juni 2021 tercatat sudah ada 7 juta liter oksigen yang dipesan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense