Dark/Light Mode

Layanan Kesehatan Di Ibu Kota Makin Genting

Ruang Operasi Khusus Pasien Corona Cuma Tersisa 1 Kasur

Selasa, 22 Juni 2021 06:59 WIB
Tangkapan layar dari video viral yang memperlihatkan sejumlah pasien Covid-19 dirawat di lorong RSUD Koja, Jakarta Utara. Pasien terpaksa dirawat sementara di lorong karena sedang menunggu proses diagnosa dan menunggu ruang perawatan kosong. (Foto: IG @cetul.22)
Tangkapan layar dari video viral yang memperlihatkan sejumlah pasien Covid-19 dirawat di lorong RSUD Koja, Jakarta Utara. Pasien terpaksa dirawat sementara di lorong karena sedang menunggu proses diagnosa dan menunggu ruang perawatan kosong. (Foto: IG @cetul.22)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ledakan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta belum ada tanda-tanda bakal mereda. Selama tiga hari berturut-turut penambahan kasus baru selalu memecahkan rekor tertinggi. Kondisi ini membuat Rumah Sakit (RS) di Ibu Kota, penuh.

Pada Jumat (18/6), terdapat penambahan 4.737 kasus Covid-19. Kemudian hari Sabtu (19/6), penambahan kasus Corona 4.895. Dan, pada Minggu (20/6), terjadi penambahan 5.582 kasus Corona.

Kenaikan angka kasus ini membuat kapasitas sejumlah RS di Ibu Kota makin menipis. Merujuk data corona.jakarta.go.id, per Minggu (20/6) dari total Intensive Care Unit (ICU) 385 unit, hanya tersisa 63 unit. Untuk ruang isolasi, dari 3.245 unit, tersisa 440 unit. Kemudian, ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan Perina (ruang perawatan untuk bayi dengan kondisi yang kurang baik). Dari 151 tempat tidur, tersisa 62 unit.

Baca juga : Duh, Jarak Cuma 5 Km Harus Ditempuh 1 Jam

Yang paling kritis, tempat tidur di ruang operasi khusus untuk pasien Covid-19, dari 18 kasur yang disediakan, kini cuma tersisa 1 kasur. Dan, untuk tempat tidur pasien Corona yang menjalani cuci darah (hemodialisa) dar 23 unit, kini tersisa 1 unit.

Kritisnya layanan kesehatan di RS juga disampaikan masyarakat lewat media sosial. Akun Instagram @cetul.22 menyampaikan kondisi layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja yang sudah kelebihan kapasitas.

“Bangsal RS Koja, lorong juga dipakai karena RS Pemerintah tidak boleh menolak pasien non Covid-19 walau alokasi ruangan sementara waktu proporsi lebih banyak untuk pasien Covid-19,” tulis akun @cetul.22.

Baca juga : Bank DKI Dan DMI Jakarta Salurkan Dana Bantuan Operasional Tempat Ibadah

Dalam video tersebut, tampak warga berjalan merekam video di bangsal RSUD Koja. Ada juga pasien Lanjut Usia (Lansia) yang tengah duduk di sudut lorong RSUD Koja. Bersamaan dengan Lansia ini, sejumlah pasien menggunakan selang infus tengah tertidur di tempat tidur di sudut RS. Dalam video itu juga memperlihatkan petugas medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sedang lalu lalang membawa obat dan menyiapkan tabung oksigen.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma cemas dengan keterisian RS Covid-19 di Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Menurutnya, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) menanjak sejak 15 Juni 2021.

“DKI Jakarta, dan Jabar masuk kategori merah karena keterisiannya lebih dari 80 persen dan terus bertambah,” kata Lia.

Baca juga : Stop Mementingkan Diri Sendiri Kita Kudu Kompak Basmi Corona

Berdasarkan data Persi, RS di tiap provinsi Pulau Jawa sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 60 persen. Yakni, BOR RS di Jakarta mencapai 84 persen, Jabar 81 persen, Banten 79 persen, Jawa Tengah 79 persen, dan Yogyakarta 74 persen.

Tak kalah memprihatinkan kondisi BOR ICU di sembilan daerah sudah mencapai 100 persen. Daerah itu yakni, Serang, Bandung Barat, Majalengka, Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Pekalongan, Rembang, dan Jepara. Khusus wilayah DKI Jakarta, Jakarta Pusat 86 persen, Jakarta Barat 84 persen, Jakarta Timur 78 persen, Jakarta Selatan 75 persen, dan Jakarta Utara 69 persen. Beberapa RS telah mengkonversi ruang rawatnya menjadi ruang perawatan khusus Covid-19 untuk menghadapi lonjakan pasien.

Dia meminta, masyarakat mengoptimalkan peran Puskesmas untuk screening awal Covid-19. Optimalisasi Puskesmas bisa membantu pasien yang cukup melakukan perawatan di rumah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.